Sri Mulyani Sebut Era Digital Tingkatkan Pertumbuhan Sektor Jasa

Jakarta, Itech –  Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa di era digital saat ini, sektor jasa di berbagai negara, termasuk Indonesia, mengalami pertumbuhan pesat, yang telah menyebabkan penurunan dalam sektor manufaktur di banyak negara, termasuk Indonesia.

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa hampir semua negara mengalami penurunan dalam industri manufaktur karena sektor jasa berkembang sangat cepat dalam era digital ini. Pertumbuhan sektor jasa dicirikan oleh munculnya berbagai layanan yang memanfaatkan teknologi digital di berbagai sektor untuk meningkatkan produktivitas.

“Hampir semua negara itu mengalami penurunan industri manufaktur, karena industri jasa itu memang di-develop cepat sekali di era digital ini,” ungkap Sri Mulyani dalam acara Kompas100 CEO Forum ke-14 di Jakarta, Rabu (1/11/23).

Sri Mulyani juga menekankan bahwa digitalisasi telah menyebabkan sektor jasa tampaknya menggantikan peran sektor manufaktur. Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa digitalisasi juga berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan di sektor manufaktur, dengan beberapa perusahaan manufaktur saat ini menggunakan teknologi robotik sebagai pengganti tenaga kerja manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan dalam produktivitas sumber daya manusia agar dapat mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Faktor productivity bagaimana setiap orang, setiap labour mampu menghasilkan output yang lebih banyak itu, apakah pendidikannya, apakah skill-nya, apakah dari sisi efisiensi production-nya, maupun sisi kemampuan untuk bisa menciptakan nilai tambah dalam negeri,” ujarnya.

Sri Mulyani juga mengumumkan bahwa pemerintah akan terus memberikan berbagai insentif fiskal untuk mendukung produktivitas dalam sektor manufaktur dan jasa. Insentif fiskal dapat mencakup insentif perpajakan, belanja, infrastruktur, serta penyertaan modal negara (PMN) dan dukungan modal kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia.