AstraZeneca Resmikan Kantor Baru yang Ramah Lingkungan

187

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, iTechMagz.id – Perusahaan farmasi AstraZeneca mengumumkan peresmian Kantor Pusat baru berkonsep ramah lingkungan di Jakarta.

Tonggak penting ini adalah langkah signifikan menuju Ambisi Nol Karbon AstraZeneca di Indonesia, komitmen teguh untuk mengurangi emisi karbon perusahaan di sektor kesehatan sambil menjaga planet yang lebih sehat bagi semua.

Menurut President Director AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon, AstraZeneca bersatu dalam keinginan untuk memanfaatkan kekuatan ilmu pengetahuan dan inovasi perusahaan, serta jangkauan globalnya, untuk memberikan obat-obatan yang mengubah hidup dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan.

“Selama 52 tahun, AstraZeneca telah dengan tekun melayani pasien dengan obat-obatan inovatif kami dan memperkuat ketahanan ekosistem kesehatan melalui kemitraan erat dengan pemerintah dan komunitas medis,” kata Se Whan.

Menurutnya, pindah ke kantor baru yang ramah lingkungan adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung transisi menuju sektor kesehatan yang berkelanjutan.

“Peresmian kantor baru hari ini menandai salah satu langkah nyata AstraZeneca dalam mengurangi jejak karbon kami sebagai wujud dari komitmen kami untuk mendukung pemerintah mencapai target pengurangan 41% dalam emisi karbon pada tahun 2030 sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden No. 98 Tahun 2021,” tambah Se Whan.

AstraZeneca

Sementara itu, pengembangan kantor baru mengadopsi sumber daya yang ramah lingkungan, seperti perlengkapan kantor baru dengan perabot ergonomis yang terbuat dari jaring ikan dan plastik dari laut yang didaur ulang.

Ini mencakup jendela berlapis ganda untuk mengurangi konsumsi listrik, pengisian daya stasiun kerja terintegrasi untuk efisiensi listrik, dan kini mencakup stasiun pengisian kendaraan listrik (EV) dan segera akan memiliki stasiun tukar baterai sepeda untuk mendukung transisi ke armada operasional yang sepenuhnya listrik dalam waktu dekat.

Fitur-fitur ini selaras dengan tujuan keberlanjutan utama AstraZeneca dan mencerminkan dedikasi perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan.

Adsense

Sekadar informasi, laporan Climate Transparency menyoroti kenyataan yang menyedihkan – sektor bangunan menduduki peringkat keempat sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar.

Green Building Council Indonesia (GBCI) memperkuat keprihatinan ini, mengungkapkan bahwa struktur bangunan saja bertanggung jawab atas 30% dari total emisi CO2.

Mereka juga mengonsumsi 17% pasokan air bersih, 25% kayu, 30-40% energi, dan hingga 100% sumber daya penting lainnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, Hoerry Satrio menyampaikan bahwa pihaknya akan senantiasa menyelaraskan misi keberlanjutan dengan aspirasi pemerintah untuk mengurangi emisi dan restorasi lingkungan, sesuai dengan Kesepakatan Paris.

“Di AstraZeneca, keberlanjutan bukan hanya sekadar kata yang populer tetapi tertanam dalam kebijakan dan cara kerja kami. Selain Kantor Pusat Jakarta berwawasan lingkungan yang baru hari ini, kami juga memiliki MoU penanaman 20 juta pohon melalui program unggulan kami – AZ Forest – dengan pemerintah,” jelas Hoerry.

Selain itu, perusahaan farmasi yang berpusat di Cambridge, Inggris, juga mengambil beberapa langkah untuk mengurangi emisi GHG, seperti budaya kerja hibrida yang memprioritaskan digitalisasi, menerapkan pembatasan penerbangan dengan kompensasi karbon, dan mengembangkan program berorientasi pasien untuk pemuda dan masyarakat yang sehat.

“Selain itu, kami bersiap untuk beralih ke kendaraan listrik untuk secara drastis mengurangi emisi GHG kami dalam waktu dekat,” sambung Hoerry.

Dengan inisiatif-inisiatif perintis ini, AstraZeneca Indonesia bukan hanya pemimpin di bidang kesehatan tetapi juga di bidang keberlanjutan, menjadikan dirinya sebagai pelopor dalam pelestarian lingkungan dan tindakan iklim.

Sementara itu, Gustav Dahlin, Deputi Kepala Misi Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia, menekankan pentingnya kemitraan hijau antara Swedia dan Indonesia.

“Kemitraan hijau inovatif ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan lingkungan oleh Swedia dan Indonesia. Kami sangat senang menyaksikan tonggak ini saat AstraZeneca Indonesia mengungkapkan kantor hijau baru mereka, sebuah bukti dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan sambil memimpin kolaborasi multi-pihak untuk mengatasi tantangan lingkungan bersama-sama,” tutup Gustav.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More