IFG Dorong Transformasi Anak Usaha Lewat Implementasi ERP yang Agile
Jakarta, Itechmagz.id – Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi berkomitmen untuk memimpin transformasi di industri keuangan non-bank di Indonesia.
Upaya ini sejalan dengan inisiatif transformasi yang didorong dalam tiga tahun kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan dibarengi dengan upaya peningkatan kinerja berkelanjutan.
Senior Executive Vice President IT IFG, Joseph Georgin Godong dalam presentasinya pada penjurian Digitech Award 2023 secara virtual, pada Rabu (01/02/23) menjelaskan, hingga saat ini transformasi di IFG masih terus berjalan dan perusahaan telah mencatat kinerja yang positif sepanjang tahun 2022. Di akhir tahun lalu, IFG mampu membukukan nlai Aset IFG mencapai Rp141 Triliun.
“Meski hingga kini Straight-through processing belum secara optimal dilakukan di lingkungan IFG dan masih banyak pekerjaan yang dilakukan secara manual. Kami telah menerapkan Zero Operation Model, dimana tidak ada atau sedikit orang yang terlibat dalam operasi,” lanjut Joseph.
Perusahaan yang memiliki visi “Menjadi Perusahaan Group Keuangan Perasuransian dan Penjaminan yang Terdepan Terpercaya dan Terintegrasi Dalam Memberikan Layanan Jasa dan Produk yang Terkemuka dan Handal” ini berkomitmen menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.
“Jadi kalau ditanya IT ini apakah penting untuk menjadikan perusahaan lebih akuntabel, lebih prudent itu tentu bisa. Kami terus berupaya untuk itu. Kami mengimplementasikan ERP agar bisa memantau keuangan dan tata kelola perusahaan. Jadi, kondisi perusahaan akan langsung kita ketahui karena laporan keuangan dan tata kelolanya cepat,” ungkap Joseph.
Tak hanya mengimplementasikan ERP dengan agile, IFG juga mengoptimalkan PSAK 74 di Holding dan Anak perusahaan.
“Sesuai arahan pemerintah untuk PSAK 74 yang akan dioptimalkan mulai Jauari 2023. Sebisa mungkin align unutk implementasi PSAK 74 di Holding dan Anak perusahaan karena memang secara grup kami sudah diberikan mandat,” terang Joseph.
Kepala Divis TI IFG, Firman Anindra mengatakan, IFG terus mendorong transformasi anak-anak perusahaan melalui berbagai inisiatif baik dari segi bisnis, operasional, maupun dalam memastikan dampak keberlanjutannya bagi masyarakat.
Firman juga menjelaskan bahwa TI sebagai katalisator proses digitalisasi perusahaan. Hal itu tercermin dalam lima hal penting dari implemetasi digital perusahaan.
- Efisiensi biaya operasional
Meningkatkan efisiensi biaya operasional dengan menggunakan teknologi Cloud Computing secara robust dan integrasi jaringan melalui IFG Net menggunakan Teknologi SDWA
- Transparasi pengelolaan proses bisnis
Sistem Digital yang terintegrasi dapat meningkatkan visibilitas dalam melacak & mengawasi pengelolaan bisnis anak dan cucu perusahaan
- Pelayanan kepada pelanggan lebih cepat, mudah & transparan
Percepatan pelayanan pelanggan teknologi Online/Mobile Services yang dilakukan oleh Jasa Raharja, BTIM yang melalui RPA, & layanan KUR terintegrasi (Askrindo & Jamkrindo)
- Kualitas data yang lebih akurat
Dalam pengembangan produk bisnis anak dan cucu perusahaan, leads data yang digunakan dalam marketing research lebih variatif dan akurat
- Meningkatkan pangsa pasar
Adanya platform digital anper dapat dengan mudah mengenalkan produk atau layanan bisnis kepada pelanggan secara luas yang terintegrasi dalam One by IFG.
Semangat kolaboratif dengan tata kelola perusahaan yang transparan menjadi landasan IFG dalam bergerak untuk menjadi penyedia jasa asuransi, penjaminan, investasi yang terdepan, terpercaya, dan terintegrasi.
Comments are closed.