Jakarta, Itech Magz – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan mencari pendanaan dari pasar modal tahun 2023 ini.
Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN, Nofry Rony Poetra mengatakan ada dua skema pendanaan yang disiapkan BTN, yakni dengan menerbitkan efek beragun aset (EBA) dan penerbitan obligasi.
Nofry mengatakan, pada kuartal III tahun ini BTN berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun dan menerbitkan EBA pada kuartal II tahun ini senilai Rp 500 miliar. Nofry menyebut setiap tahun BTN memang selalu ada rencana untuk menghimpun dana dari pasar modal.
“Untuk proses penerbitan obligasi biasanya kurang lebih tiga bulan sebelum baru kita mulai prosesnya, biasanya tiga bulan sebelum penerbitan kita ada beuty contest untuk memilih semua lembaganya. Tidak hanya ada underwriter tetapi juga ada wali amanat, ada konsultan hukum, dan lain-lain,” kata Nofry saat konferensi pers di Jakarta, dilansir pada Kamis (16/2/2023).
Nofry menyebutkan, rencana penggunaan dananya, yakni untuk mendukung kredit dan bisnis perseroan di tahun 2023 ini.
Sampai dengan akhir tahun 2022 lalu, emiten perbankan berkode saham BBTN ini mampu mencatatkan kredit dan pembiayaan yang tumbuh solid dan menjadi penopang perolehan laba bersih Bank BTN.
Laporan keuangan BTN mencatat, kredit dan pembiayaan BTN tumbuh sebesar 8,53% secara tahunan dari Rp 274,83 triliun menjadi Rp 298,28 triliun per 31 Desember 2022.
Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN. Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23% menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022.
Di segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61% menjadi Rp 145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83%.
Comments are closed.