Google Perkenalkan Integrasi DigiLocker India ke Aplikasi File untuk Akses Dokumen Resmi
Jakarta, Itech- Google telah mengumumkan bahwa mereka membawa layanan penyimpanan dokumen online India DigiLocker ke aplikasi File di Android. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan pengguna mengakses dokumen yang dikeluarkan pemerintah, yang diverifikasi dari aplikasi tersebut seperti yan dilansir dari techcrunch.com pada Senin (19/12).
Pada konferensi tahunan Google untuk India pada hari Senin, Google mengumumkan kemitraannya dengan pemerintah India untuk meluncurkan integrasi DigiLocker dalam aplikasi File. Raksasa pencarian itu juga mengumumkan model berbasis pembelajaran mesin yang akan membantu mengidentifikasi dan mengatur file-file penting termasuk dokumen resmi dan kartu ID pemerintah.
“Kami berharap integrasi dan kemitraan DigiLocker di Android akan mendorong akses yang lebih lancar dan di mana-mana ke dokumen digital dengan cara yang aman dan terjamin bagi semua pengguna kami,” kata Abhishek Singh saat mengumumkan kemitraan dengan Google. Singh bertindak sebagai Presiden dan CEO NeGD, MD & CEO Digital India Corporation (DIC) dan juga CEO Karmayogi Bharat.
Singh mengatakan bahwa DigiLocker memiliki lebih dari 137 juta pengguna terdaftar. Layanan ini juga memiliki lebih dari 2.300 penerbit yang telah menerbitkan lebih dari 5,6 miliar dokumen hingga saat ini, katanya.
DigiLocker melampaui basis pengguna 100 juta pengguna di bulan Maret. Ini menggunakan API untuk mengambil, mendigitalkan, dan menyimpan dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Google tidak mengungkapkan jadwal pasti kapan integrasi akan tersedia untuk pengguna. Itu juga tidak mengungkapkan apakah pengalaman itu juga akan tersedia untuk iOS di masa mendatang.
Pada konferensi tahunan edisi kedelapan, Google juga mengumumkan pembaruan berbasis AI terkait pencarian dan memamerkan penawaran AI untuk Google Lens yang akan membantu pengguna memecahkan kode tulisan tangan dokter.
Selain itu, Google memperkenalkan Kursus sebagai fitur di YouTube untuk menyediakan lebih banyak area monetisasi bagi pembuat konten yang mengembangkan konten pendidikan. (DAF)
Baca Juga: Twitter Sebut Bug Keamanan Android Berikan Akses Ke Pesan Langsung
Baca Juga: Meta Uji Platform Live Streaming Bagi Influencer Bernama Super
Baca Juga: Intip Serunya Menginap di Vega Hotel Gading Serpong
Comments are closed.