Jakarta, Itech- TikTok berencana untuk membawa fitur live shooping “TikTok Shop” ke Amerika Utara menggunakan teknologi outsourcing, menurut The Financial Times yang dikutip dari engadget.com pada Senin (03/10).
Fitur inu dilaporkan akan diluncurkan pada bulan depan dengan merek besar untuk memanfaatkan belanja pada masa liburan.
TikTok Shop didasarkan pada fitur serupa yang sukses di aplikasi Douyin di China, dan tersedia di Thailand, Malaysia, Vietnam, Singapura, Filipina, dan Indonesia. Tahun lalu, diluncurkan di Inggris satu-satunya negara dengan ketersediaan di luar Asia.
Fitur serupa di Douyin dilaporkan telah menyelenggarakan 9 juta siaran e-niaga langsung per bulan, menjual lebih dari 10 miliar produk dalam satu tahun dari Mei 2021 hingga Mei 2022, tiga kali lipat dari yang dilakukannya tahun sebelumnya.
Namun, TikTok Shop tampaknya tidak bernasib baik di Inggris, dan karena itu, TikTok menunda peluncuran yang direncanakan di tempat lain di Eropa.
Teknologi yang mendasari seharusnya disediakan oleh perusahaan AS TalkShopLive, yang juga akan mendukung live streaming yang diselenggarakan oleh influencer dan merek. Perjanjian tersebut masih dalam pembahasan dan tidak ada kontrak yang ditandatangani menurut FT.
TikTok tidak menyangkal atau mengonfirmasi ketersediaan AS yang akan datang.
“Dalam hal perluasan pasar untuk TikTok Shop, kami selalu dipandu oleh permintaan dan terus-menerus mengeksplorasi opsi baru dan berbeda untuk cara terbaik kami melayani komunitas, pencipta, dan pedagang kami di pasar di seluruh dunia,” kata perusahaan itu kepada FT.
“Upaya ini termasuk menjajaki kemitraan yang selanjutnya mendukung pengalaman e-niaga tanpa batas bagi para pedagang, yang merupakan bagian penting dari ekosistem kami.”
Tahun lalu, TikTok mulai menguji tab Belanja, memungkinkan pengguna bisnis menambahkan profil mereka, menyinkronkan katalog produk, dan menautkan ke toko online mereka. Hal itu juga sebelumnya telah mengujicobakan belanja langsung di AS, terutama dengan Walmart. (DAF)
Comments are closed.