Optimalkan Tranformasi Digital dan Culture, BRI Catatkan Kinerja Positif

644

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

itechmagz.id – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan kinerja mentereng sepanjang tahun 2021. Hal ini terlihat dari BRI yang mencetak laba bersih sebesar Rp 32,22. Tak hanya itu aset BRI juga meningkat mencapai Rp 1,678.1 triliun. Sedangkan untuk Market Cap per Maret 2022 mencapai Rp 701.90 triliun.

Capaian kinerja positif ini karena keberhasilan BRI melakukan inovasi dan transformasi digital. Hal ini diungkapan Devision Head Aplication Management and Operational BRI, I Nyoman Sugiri Yasa saat mengikuti penjurian Digital Technology & Innovation Award 2022 secara virtual pada Rabu (09/03/2022).

“Tahun 2021 BRI menjadi kontributor terbesar dalam recovery perekonomian Indonesia. Meskipun di tahun Tahun 2020 sempat mengalami penurunan dari sisi kinerja tapi kembali mencatatakan kinerja positif di tahun 2021. Ditengah pandemi COVID-19 BRI banyak melakukan inovasi” ungkap Nyoman.

Nyoman mengatakan BRI berhasil melakukan transformasi digital di masa pademi covid-19 sehingga 96,7% nasabah melakukan transaksi menggunakan digital channel.

“Transaksi mayoritas nasabah sudah shifting ke mobile banking. Ini karena BRI berhasil melakukan transformasi digital dengan menghadirkan banyak fitur-fitur yang memudahkan nasabah melakukan transaksi” jelasnya.

Menurutnya, BRImo menjadi salah satu aplikasi yang meningkat tajam sepanjang tahun 2021. Tercatat penguna BRImo hingga akhir 2021 mencapai mencapai 14,15 juta pengguna, tumbuh 56,37 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai 9,05 juta pengguna.

Nilai transaksi juga naik sekitar 66,24 persen dari 765 juta transaksi pada 2020 menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021. Dan secara nilai tumbuh 581,15%  dari 197 triliun pada tahun 2020 meningkat Rp1.345 triliun pada 2021.

Lebih lanjut, Devision Head Digital Banking, Muhammad Ghifari mengatakan untuk mencapai visi BRI di tahun 2025 menjadi The Most Valuable Banking Group di Asia Tenggara dan Champion of Financial Inclusion. Maka dibutuhkan transformasi digital dan transformasi culture.

“Sesuai dengan arahan CEO Bank BRI, Bpk Sunarso bahwa kunci utama transormasi perusahaan kedepan adalah digital dan culture. Selain berhasil mengembangkan produk atau binis model digital baru, harus diikuti oleh digital culture yang siap” ungkap Ghifari

Dikatakan Ghifari, saat ini kolaborasi menjadi hal sanggat penting dalam mendeliver impect yang jauh lebih signifikan.

Salah satunya, di tahun 2021 BRI mencoba melakukan ekspansi dan memperkuat segmen ultra mikro dengan membentuk holding ultra mikro yang terdiri dari entitas besar yakni BRI, Pegadaian dan PNM.

“Holding ulta mikro ini bertujuan untuk menyatukan market dan menyatukan teknologi agar lebih lebih fokus dan bersinergi melayani nasabah ultra mikro ini” jelasnya

Adapun untuk memperkuat aspek digital dan culture, BRI terus berusaha memperkuat identitasnya sebagai The Largest Microfinance Institution In The World dengan menghadirkan layanan  berupa go smaller, go shortter dan go faster.

Adsense

Sementara dari sisi model bisnis, BRI menerapkan Hybrid Bank dimana BRI mencoba menyatukan dua kekuatan yaitu aset fisik (Physical Presence) dan kekuatan digital (Digital Capabilities).

Adapun untuk mendukung hybrid bank ini dibutuhkan Digital IT grand strategy yang terdiri dari Groom Breakthrough Innovation, Resilience IT Platform, Excel Data-driven Organization, Agile 10x-Governance dan Transform Diital Talent.

“Melaui IT Grand Strategy ini outcomenya adalah Groom Breakthrough Innovation dan tentu dibantu dengan pondasi yang kuat dari sisi platform dan kemampuan organisasi yang excel dibidang data driven” tuturnya.

Saat ini, Bank BRI memiliki beragam produk digital seperti Internet Banking (BRIMO & IB), BRILINK, BRISPOT, NDS Branch, FDS, CMS, Human Capital, BRIMOLA dan BRISTORE.

“Produk aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai stakeholder baik dari sisi bisnis, development dan IT yang berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama” Jelasnya

BRImo menjadi salah satu aplikasi yang sangat menonjol di BRI dengan visinya menjadi Unicorn Lifestyle SuperApp yang sudah memiliki journey yang komprehensip dalam satu platform yaitu Lifestyle Ecosystem, Funding, Lending, Payment/Purchase, Investment dan Insurance.

Salain itu ada pula aplikasi Senyum Mobile yang berfungsi untuk mengintegrasikan produk-produk yang berasal dari BRI, PNM maupun Pegadaian menjadi satu paltform yang mudah diakses oleh mitra ultra mikro.

Dalam hal security, BRI mencoba mengcover secara komprehensif baik dari proteck, deteck atau response dengan didukung teknologi modern. Selain itu BRI mengunakan dasbor untuk memonitor seluruh trafik aplikasi dengan mendeteksi, menganalisa dan merespon secara komprehensif.

Sementara terkait kolaborasi, BRI sudah berkolaborasi dan terintegrasi dengan banyak ecosystem dan harapan kedepan lebih banyak lagi kolaborasi baik melalui BRIApi ataupun BRI Ventures.

Terakhir, Ghifari menyampaikan bahwa tranformasi di BRI tidak akan terjadi tanpa core value akhlak yang diturunkan menjadi 3R (Reimagine, Reconfigure, Riveting).

“Reimagine, Reconfigure, Riveting ini perpaduan antara benar, baik dan indah. Sehingga kita mempunya tagline, dengan langkah tepat, hasil yang sederhana namun berdampak hebat” tutupnya.

Untuk diketahui, Majalah Itech Magz mengadakan award tahunan Digital Technology & Innovation Award ini sejak 2016. Dan telah bekerjasama dengan FORTI BUMN maupun Kementerian Kominfo, Kementerian Ristek Dikti, DRN dan juga BPPT yang sekarang telah menjadi BRIN, dan para Pakar dan Profesional dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri, antara lain Western Michigan University-USA, Aston University-UK, Birmingham University-UK, South Australia University-Australia, Boston University-USA, RMIT Melbourne-Australia, North Carolina A&T State University-USA,  Universitas Indonesia, Telkom University, ITB, IPB, ITS, Binus, Trisakti, dan lain-lainnya.

Dewan juri yang hadir dan menilai dalam penjurian ini di antaranya: Ir. Irnanda Laksanawan, MSc.Eng(MBM), PhD (Chairman for Digitech Award 2022, Founder & Chairman Perush IT (ERP & SmartCity), Assoc.Prof Ir. Haryono Soeparno, MSc, PhD (Associate Professor in Computer Science, School of Computer), Dr. Ir. Ashwin Sasongko, MSc (Ketua Komisi Teknis TIK Dewan Riset Nasional), Ir. Heru Sutadi, Msc (Executive Director, Indonesia ICT Institute), Dr. Yudi Purwantoro (Perekayasa Ahli Utama – BRIN). (Mr).

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More