PT Baliyoni Saguna Group Terus Kembangkan Digital Ecosystems

573

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

ItechMagz – Sebagai perusahaan yang telah berkiprah dibisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sejak 3 Mei 2000 di Bali, PT Baliyoni Saguna Group memiliki visi “Menjadi Penyedia Dengan Konsep One Stop Solution yang Kredibel dan Kompeten Dengan Dukungan Kreatifitas dan Inovasi Berkelanjutan”.

“Untuk misi Baliyoni sendiri ialah Mendukung Pertumbuhan Kompleksitas Organisasi, Baik Profit maupun Non Profit dengan Layanan Penyimpanan dan Analisis Data yang Handal,” ujar Co-Founder dan CEO PT Baliyoni Saguna Group, Ni Wayan Sri Ariyani dalam penjurian digitech award 2022 secara online pada Selasa (8/3/2022).

Di masa pandemi Covid-19, Baliyoni justru berhasil melahirkan market place, yaitu BaliMall.id. Demi bersaing dengan market place besar yang sudah banyak beredar di Indonesia, market place milik Baliyoni ini mengambil pasar local wisdom.

“Alasan Baliyoni berani membuat market place ialah karena manajemen bisnis di Baliyoni sudah berbasis digital dari tahun 2009, dimana ada Enterprise Resource Planning (ERP), IT Infrastructure, dan Digital Ecosystems,” ujar Ariyani.

Untuk IT Infrastructure, Baliyoni bisa dibilang sudah sangat siap, seperti memiliki sistem server yang disewa di IDC Duren Tiga, dan untung memback up-nya Baliyoni memiliki cloud computing system.

PT Baliyoni Saguna Group Terus Kembangkan Digital Ecosystems

“ERP milik Baliyoni kami bangun sendiri agar bisa langsung memenuhi kebutuhan Baliyoni Group. Dengan ilmu yang kami miliki, kami membuat ERP yang sesuai dengan kebutuhan yang ada di perusahaan ini, dari barang masuk hingga keluar, itu semua terupdate,” ujar Ariyani.

Untuk Digital Ecosystems Baliyoni sendiri lahir dari pandemi Covid-19, dimana tujuan utamanya disini ialah untuk mengambil pasar di wilayah Bali itu sendiri lewat market place BaliMall.id. Namun seiring berjalannya waktu, untuk pengiriman, neraca, permodalan, pembayaran, dan juga pariwisata bisa dilayani lewat Digital Ecosystem ini.

“Untuk BaliMall.id sendiri, segmen pasar yang diutamakan sebenarnya baru tiga, yaitu B2C, B2B, dan B2G, tujuannya agar masyarakat Bali dimudahkan untuk berbelanja online” ujarnya.

Karena market place membutuhkan pengiriman, Baliyoni juga membuat ecosystem bernama BaliGo, dimana nantinya akan banyak kurir dan juga ekspedisi pengiriman yang bisa bekerjasama, dengan Baliyoni yang bertindak sebagai agregatornya.

Adsense

“Contohnya, untuk kurir kami sudah bekerjasama dengan Gosend, dan untuk ekspedisi pengiriman kami sudah bekerjasama dengan Pos Indonesia dan ekspedisi Bali bernama Samitra,” katanya.

Baliyoni juga mengembangkan BaliPos yang berguna untuk pembukuan IKM dan UMKM yang ada di BaliMall.id. BaliPos memudahkan UMKM dan IKM dalam hal pembukuan seperti menghitung neraca keuangan atau stock barang. BaliPos juga bekerjasama dengan hotel dan juga restoran yang ada di Bali.

“Karena pendapatan daerah Bali banyak berasal dari sektor wisata terutama hotel dan restoran, kami mengembangkan BaliPos agar pendapatan hotel dan restoran di Bali baik yang kecil maupun besar dapat pulih ekonominya setelah terdampak Covid-19,” kata Ariyani.

Untuk segala jenis pembayaran, Baliyoni mengembangkan BaliBills. BaliBills sendiri sudah bekerjasama dengan Pos Indonesia dan juga Goto.

“Untuk BaliMall, BaliGo, BaliPos, dan BaliBills sampai saat ini sudah berjalan, namun kami juga berencana menjalankan BaliModal, BaliRent, dan BaliTicket agar Digital Ecosystem milik Baliyoni dapat berjalan optimal,” tambah Ariyani.

Digital Technology & Innovation (Digitech Award) adalah kegiatan corporate rating (Award) di bidang Information & Communication Technology (ICT), Pengembangan Digital, dan Innovation. Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk menghadirkan inisiatif transformasi & inovasi digital terbaik di kelasnya, seperti menciptakan cara baru dalam mengoperasikan dan mengembangkan bisnis melalui cloud, seluler, big data/AI, rantai blok, atau penggunaan teknologi pendukung lainnya.

Majalah Itech Magz mengadakan award tahunan Digital Technology & Innovation Award ini sejak 2016 telah bekerjasama dengan FORTI BUMN maupun Kementerian Kominfo, Kementerian Ristek Dikti, DRN dan juga BPPT yang sekarang telah menjadi BRIN, dan para Pakar dan Profesional dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri, antara lain Western Michigan University-USA, Aston University-UK, Birmingham University-UK, South Australia University-Australia, Boston University-USA, RMIT Melbourne-Australia, North Carolina A&T State University-USA,  Universitas Indonesia, Telkom University, ITB, IPB, ITS, Binus, Trisakti, dan lain-lainnya.

Dewan juri yang hadir dan menilai dalam penjurian ini di antaranya: Ir. Irnanda Laksanawan, MSc.Eng(MBM), PhD (Chairman for Digitech Award 2022, Founder & Chairman Perush IT (ERP & SmartCity), Assoc.Prof Ir. Haryono Soeparno, MSc, PhD (Associate Professor in Computer Science, School of Computer), Wira Perdana, B.Sc., M.Sc. (Project Development in the field of IT (E-Procurement and ERP software solution), Ir. Heru Sutadi, Msc (Executive Director, Indonesia ICT Institute), dan DRS. Riyanto Ghozali, M.M (Pengurus Aspiluki (Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia 2006-2026). (AFZ)

Baca juga: Maksimalkan Digitalisasi, PT PPI Implementasikan 40 Aplikasi pada 2022

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More