Tingkatkan Pendapatan dan Pulihkan Bisnis, AP II Manfaatkan Aset Lama 

51

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- PT Angkasa Pura II (persero) menerapkan strategi asset recycling atau pemanfaatan aset lama guna menghasilkan aset baru untuk dapat meningkatkan pendapatan. Hal ini diangap efektif dan meningkatkan akselerasi pemulihan bisnis.

Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan strategi asset recycling dijalankan melalui tiga program mulai  dari Asset Optimization program (brown field asset), Asset Acceleration program (asset under construction) dan Asset Utilization program (green field asset). 

“AP II  telah melakukan pemanfaatan aset melalui tiga program yakni Asset Optimization program (brown field asset), Asset Acceleration program (asset under construction) dan Asset Utilization program (green field asset) sebagai strategi mempercepat pemulihan bisnis di tengah pandemi,” ujar Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Jumat (4/3).

Awaluddin juga menjelaskan program Asset Optimization dilakukan untuk membuat aset eksisting yang sudah menghasilkan pendapatan, bisa memiliki nilai tambah untuk meningkatkan pendapatan.

“Sementara Asset Acceleration guna membuat aset yang tengah dibangun sudah disiapkan untuk menghasilkan pendapatan sebelum konstruksi 100 persen selesai,” ucapnya.

Selajutnya, Asset Utilization adalah aset eksisting idle yang akan dikembangkan untuk meraih pendapatan baru.Ia menuturkan pemanfaatan aset dapat dilakukan secara organik dan anorganik. Pemanfaatan aset secara organik melibatkan 5 anak usaha yaitu PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Kargo, PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Aviasi, dan PT Gapura Angkasa, serta perusahaan terafiliasi.

Adsense

“Sementara itu, pemanfaatan aset secara anorganik dilakukan melalui kemitraan bisnis serta kemitraan strategis dengan pihak eksternal (corporate action),” ungkapnya. 

Lebih lanjut, kemitraan bisnis dan kemitraan strategis yang dilakukan AP II selaku pengelola bandara harus mendatangkan 3E yakni Expansion the traffic (mendatangkan lalu lintas penerbangan), lalu Expertise sharing (adanya transfer knowledge) dan Equity partnership (pemenuhan kebutuhan pendanaan).

“Kerja sama dengan eksternal dapat membuat AP II mereduksi modal kerja dan modal investasi dalam operasional dan pengembangan bandara, serta meningkatkan pendapatan,” pungkasnya.

Strategi lainnya, AP II telah menggandeng GMR Airport Consortium dalam melakukan kemitraan strategis untuk pengelolaan dan pengembangan Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.

(TN)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More