Mantap! IATI Dorong Peningkatan Digitalisasi Pertanian dan Maritim
Jakarta, Itech – Pandemi Covid-19 telah meningkatkan terbangunnya smart society yang berbasis revolusi teknologi cerdas. Kini, Indonesia memerlukan penguasaan teknologi cerdas maritim dan agrikultur demi kesejahteraan bangsa.
“Pemanfaatan teknologi smart maritime dan agriculture sangat membutuhkan peran dari penguasaan teknologi ABCD (AI, Blockhain, Cloud dan Data) dan berbagai produk teknologi telah dihasilkan dan digunakan oleh masyarakat Indonesia. Digitalisasi menyentuh seluruh sektor kehidupan dan mempercepat terciptanya smart society berbasis pada ekonomi digital,” ungkap, Ketum Umum Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) yang juga menjabat Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Nasional (Korika), Hammam Riza dalam siaran persnya, Kamis (3/2).
Hammam berpendapat, sebagai upaya menjadikan produk teknologi sebagai hilirisasi riset dan teknologi, yang dapat terakselarasi menghasilkan inovasi, tentu Indonesia harus memanfaatkan hasil Audit Teknologi tertentu yang menjadi peran dari auditor teknologi.
Dalam hal ini, Hammam mengatakan, sangat penting untuk memastikan bahwa pengguna teknologi serta proses produksi dari produk tersebut berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah serta persyaratan teknologi untuk menjamin keberlanjutan dan kualitas proses produksi tersebut.
Di samping sisi positif dari teknologi, pengelolaan teknologi yang kurang tepat dapat juga memberikan dampak yang merugikan, baik bagi negara, pemerintah, industri, dan masyarakat.
“Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengamanatkan perlunya penguatan kemampuan audit teknologi tepat guna (TTG) untuk perlindungan publik dan industri dalam negeri,” imbuhnya.
Menurut Hammam, pada saat ini tuntutan masyarakat global terhadap peralatan teknologi maupun produk yang dihasilkan dari sebuah proses teknologi harus melewati analisa life-cycle saat keseluruhan bahan baku, proses, hasil akhir hingga proses pembuangan limbahnya tidak mencemari lingkungan maupun menggunakan proses yang menimbulkan masalah sosial.
“Keseluruhan analisis itu ini memerlukan jasa audit teknologi. Disini pula diperlukan pendekatan data-driven audit technology,” lanjutnya.
Sebelumnya, saat webinar Audit Tech Smart Maritime Agriculture yang diselenggarakan IATI dan Korika, pada Rabu (26/1), Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian Indonesia membutuhkan teknologi cerdas, yang ramah lingkungan.
“Digitalisasi pertanian menjadi efektif dan penggunaan mekanisasi semakin maju sehingga produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik,” ujar Syahrul.
Menurut Syahrul, smart farming adalah upaya menembus langit dan transformasi digital pertanianini tidak boleh gagal karena memperlihatkan perubahan paradigma dan transformasi pertanian dari cara-cara tradisional ke cara-cara modern melalui smart farming.
(TN)
Comments are closed.