PT KAI Diskusikan Pembangunan LRT di Ibu Kota Baru!
Jakarta, Itech– PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI tengah menjajaki komunikasi dengan pemerintah mengenai rencana pembangunan kereta lintas raya terpadu (LRT) di ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Executive Vice President (EVP) LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan perseroan sudah melakukan diskusi awal dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas jalur kereta.
“Diskusi dengan Kementerian Perhubungan, bagaimana menentukan trasenya, lintasannya. Baru diskusi awal,” ujar Purnomo, Rabu (19/1).
Purnomo mengakui, sudah ada pembicaraan dari pemerintah untuk membangun moda transportasi berbasis kereta perkotaan di ibu kota baru nanti. Salah satu yang diutamakan adalah LRT, seperti halnya yang telah dibangun di Palembang dan Jabodebek.
Meski demikian, Purnomo mengatakan perseroan belum menerima penugasan langsung dari pemerintah. Karena itu, PT KAI masih berfokus menyelesaikan konstruksi LRT di Jabodebek fase pertama untuk jalur Stasiun Harjamukti-Cawang, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi; serta rencana perpanjangannya ke Bogor dan Grogol.
“Kami targetkan perpanjangan LRT 2023 sudah mulai jalan,” ujar Purnomo.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Rancangan Undang-undang IKN menjadi undang-undang sebagai payung hukum pemindahan ibu kota. Pengesahan tersebut dilakukan dalam rapat Paripurna DPR ke-13 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022.
Setelah memiliki payung hukum, pemerintah akan mulai pembangunan konstruksi ibu kota. Berdasarkan informasi yang sempat diunggah di situs Ikn.go.id, pemerintah menargetkan pembangunan ibu kota membutuhkan dana sebesar Rp 466,98 triliun.
Kebutuhan anggaran untuk membangun ibu kota negara tersebut dipenuhi dari APBN sebanyak Rp 91,29 triliun, kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sebesar Rp 252,46 triliun, serta duit badan usaha Rp 123,23 triliun. (TN)
Comments are closed.