Transformasi Digital Tingkatkan Layanan Sektor Perbankan

39

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Pandemi Covid-19 telah mendorong percepatan transformasi digital di berbagai bidang termasuk sektor perbankan dan layanan keuangan di Indonesia. Transformasi digital telah mengubah cara bisnis, operasional, dan cara melayani pelanggan baik terkait pemasaran hingga produksi. Kehadiran transformasi digital membuat bisnis dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.

Direktur Artajasa, Anthoni Morris menyampaikan hal tersebut saat membuka webinar episode terakhir yang bertajuk “Transformasi Digital dalam Sektor Perbankan dan Layanan Keuangan Indonesia” yang digelar secara virtual pada Rabu (1/12). “Saat ini transformasi digital harus diterapkan khususnya di industri perbankan, selain karena masalah kompetensi, juga adanya tuntutan dari masyarakat agar dapat melakukan segala macam proses yang lebih praktis namun tetap aman,” ungkap Anthoni Morris.

Pembentukan ekosistem, kolaborasi bank dan teknologi finansial, serta peran terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi tiga hal yang dijunjung Artajasa kaitannya dalam mendukung pembentukan ekosistem sistem pembayaran. Sebagai salah satu penyedia layanan sistem pembayaran end to end, Anthoni mengungkap penggunaan teknologi terkini, jaminan keamanan data, dan kesesuaian dengan regulasi selalu menjadi acuan pada tiap pengembangan Artajasa.

Artajasa telah menggelar tiga kali webinar series yang dimulai pada 28 Juli 2021, episode ke-2 pada 6 September 2021, dan ditutup oleh episode spesial ke-3 pada 1 Desember 2021. Acara ini membahas tentang pentingnya digitalisasi pada sektor perbankan dan keuangan yang menghadirkan sejumlah tokoh kredibel yang mengulas topik tersebut.

Webinar episode terakhir ini menghadirkan pembicara antara lain Muhammad Ghifary selaku Senior Vice President of Digital Banking Development & Operation Division BRI, Irwan S. Tisnabudi selaku Digital Banking Head BTPN, Vincent Henry Iswaratioso selaku Bendahara Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Fathan Juniadi selaku Vice President IT Development Artajasa, Yosanova Savitry selaku COO MarkPlus Institute, Arya Damar selaku Direktur Utama Lintasarta, Thomas Arunditya selaku VP Corporate Strategy Artajasa, Ratih Febriana selaku Head of Commercial Banking Artajasa, dan Suprapto selaku Head of Business Development Artajasa.

Turut hadir Iwan Setiawan selaku CEO MarkPlus, Inc. yang mengungkapkan peran penting inovasi memerankan untuk mampu engage dengan pelanggan. “Sebagian besar inovasi adalah yang terkait dengan produk, namun value-nya tidak ada. Yang bisa meningkatkan price point adalah inovasi-inovasi di bisnis model, seperti di perbankan mulai banyak bank digital yang berbeda dengan bank tradisional. Kita harus fokus pada inovasi-inovasi yang memiliki value-added yang tinggi,” tuturnya.

Iwan juga menekankan pentingnya engagement marketing baik melalui mobile application, social CRM, dan gamification untuk memaksimalkan pengalaman pelanggan. “Customer experience satu-satunya inovasi yang bisa menciptakan value di dunia digital ini,” tutur Iwan.

Senior Vice President of Digital Banking Development & Operation Division BRI, Muhammad Ghifary memaparkan bagaimana BRI beradaptasi dengan bisnis model yang lebih relevan dengan ekosistem digital yang terus tumbuh, baik secara hybrid atau seluruhnya digital, hal ini disebutnya dengan Mega Shifting into Financial 4.0.

Ghifary menyebutkan Bank Indonesia sebagai regulator telah mendukung arah transformasi ke depan, salah satunya melalui Standar Nasional Open API Pembayaran, “Ini akan men-encourage layanan finansial yang lebih kuat, kompetitif, inovatif, dan integrasi yang lebih besar dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.

Bendahara ASPI Vincent Henry Iswaratioso menyampaikan soal peningkatan transaksi QRIS di Indonesia. Nominal transaksi meningkat di bulan September mencapai Rp 2.916 triliun dengan tingkat pertumbuhan 142,71% sejak Desember 2020. Rata-rata pertumbuhannya mencapai 11,64% perbulan.
“Transaksi ini tumbuh signifikan di saat transaksi kartu kredit turun dan kartu debit relatif stagnan. Penurunan kartu kredit ini juga ada yang beralih ke QRIS, banyak sekali perubahan transformasi dari pengguna tunai ke penggunaan yang digital,” ujar Vincent.

Pengembangan merchant QRIS sendiri juga sangat cepat sesuai dengan target pencapaian yang dikomitmenkan ke pemerintah Indonesia. Penggunaan QRIS sudah mencapai 12 juta per November 2021, dengan minggu lalu pada angka 12,9 juta. Ini sudah mencapai target sebelum akhir tahun dan ini average growth merchant-nya mencapai 7,58% per bulan-nya.

Vincent menyebut saat ini tugas bank atau non-bank sebagai penyelenggara QRIS adalah meningkatkan permintaan melalui berbagai program-program pemasaran agar lebih banyak transaksi di merchant dan aktivasi merchant dormant seiring dengan akuisisi merchant baru.

Sementara VP Corporate Strategy Artajasa, Thomas Arunditya menyatakan bahwa 60% customer yang ter-engaged dengan baik akan merekomendasikan brand kepada rekan sekitar. Hubungan baik dengan pelanggan ini akan menciptakan ekosistem branding yang lebih kuat untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Thomas Arunditya yang kerap disapa Didit mengutip sebuah riset yang mengungkap bahwa pelaksanaan strategi customer engagement, terutama program loyalitas sebanyak 5% dapat meningkatkan rata-rata profit perusahaan hingga 95%.
“Penting sekali perusahaan memahami cara customer memahami cara menggunakan produk kita, akuisisi dan retensi akan sangat bisa dilakukan apabila kita memahami customer kita sesuai dengan segmen-segmen yang dihadapi,” ujar Didit.

Untuk membangun ekosistem yang kuat antar pelanggan, Artajasa membentuk sebuah platform yang dikenal dengan Bersama Loyalti. “Aplikasi ini bekerja sama dengan berbagai jaringan merchant, baik industri e-commerce, pendidikan, dapat bergabung dengan program Loyalti kami agar bisa membangun engagement dengan pelanggan mereka secara efisien. ita menyediakan merchant kepada mereka, ataupun mereka bisa menyediakan pelanggan untuk redemption di merchant kita,” tutup Didit. (red)

Adsense
Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More