Jakarta, Itech– Pembelanjaan bisnis untuk solusi analitika terus meningkat di kawasan Asia Pasifik (APAC). Sebuah laporan di tahun 2021 yang dirilis oleh perusahaan penelitian teknologi International Data Corporation (IDC), mengindikasikan bahwa pembelanjaan di kawasan APAC untuk solusi data besar (big data) dan analitika diprediksi mencapai total nilai US$22,6 milyar di tahun 2020 yang lalu. Tiga dari empat perusahaan di kawasan ini berencana untuk mempertahankan atau meningkatkan investasi analitika big data mereka tahun ini.
Zoho Corporation, perusahaan global yang bergerak di bidang piranti lunak untuk aplikasi bisnis pada (21/7) mengumumkan platform Intelegensi Bisnis (IB) barunya yaitu solusi berbasis AI yang menghadirkan pemahaman yang dapat ditindaklanjuti melalui proses persiapan data dan analitik yang mendalam.
Menggabungkan Zoho DataPrep yang baru saja diluncurkan dengan Zoho Analytics versi terbaru, platform IB mandiri terpadu Zoho memungkinkan perusahaan mendeteksi, memperbaiki, menyatukan, menganalisis data lintas-departemen, mendapatkan pandangan menyeluruh tentang perusahaan, dan pada akhirnya bergerak ke arah strategi bisnis kompetitif berdasarkan data real-time.
Platform IB Zoho menyatukan dasbor visual yang sudah dibangun, integrasi data komprehensif, persiapan data, IB mendalam , kemampuan keamanan dan privasi, deployment model yang fleksibel (baik di cloud atau pasang di tempat), serta daya skala.
Menurut Gibu Mathew, VP & GM Zoho Corporation untuk kawasan Asia Pasifik, hanya sedikit plaform IB di pasar yang unggul, baik dari aspek persiapan data maupun analitika data, dan membiarkan perusahaan mendapatkan pemahaman yang lemah dan bahkan salah.
“Analitika bisnis dapat memiliki kualitas sebaik data yang disuplai ke dalam sistem. Platform IB Zoho terbaik di kelasnya karena menjamin organisasi melakukan tindakan berdasarkan data yang valid, yang mana dapat secara efektif berpengaruh untuk menentukan arus pendapatan, memfokuskan ulang pengelolaan dana, mendorong produktivitas, dan secara keseluruhan membuat perusahaan memiliki sisi kompetitif di antara sesama pemain di pasar mereka,” tuturnya.
Gibu menambahkan, keunggulan dari Zoho Analytics versi terbaru ini adalah pengelolaan dan persiapan data yang lebih baik.Penambahan Zoho DataPrep yang berbasis AI ke platform IB memungkinkan pengguna dari kalangan bisnis dengan mudah membuat dan mengelola tahapan pemrosesan data yang mampu mengintegrasikan, memodelkan, mendeteksi, memperbaiki, mentransfromasi, memperkaya, dan mengkatalogkan data sebelum membawa data siap untuk dianalisis.
Dari sisi data story, platform IB Zoho menawarkan pembangun portal perusahaan terintegrasi (Zoho Sites) dan software presentasi (Zoho Show). Menyisipkan live report dan dasbor ke dalam website memungkinkan administrator mengemas konteks tambahan seputar data dan mengurangi friksi dalam organisasi sehingga bisnis dapat menggunakan data tanpa perlu mempelajari alat baru. Selain itu, fitur Ask Zia memungkinkan pengguna kalangan bisnis – yang memiliki atau tidak memiliki pengetahuan teknis – untuk menghadirkan data melalui natural language query. Zia Insights juga memiliki kemampuan hipotesis yang mampu menggambarkan beberapa skenario agar pengambilan keputusan semakin efektif.
Fitur Zoho Martketplace mengajak mitra-mitranya untuk mengembangkan dan mempublikasikan aplikasi dan integrase analitik untuk melengkapi fitur pengguna, termasuk peluncuran aplikasi analitik deep native khusus domain pihak ketiga seperti Shopify, ServiceNow dan Atlassian.
“Platform IB Zoho yang baru ini dikonstruksi agar dapat ditingkatkan dan diperluas dan diperluas hingga lebih dari 250 sumber data, termasuk Zendesk, HubSpot, Microsoft, Mailchimp, Stripe dan Google sehingga memungkinkan pelaku bisnis mengintegrasi dan menganalisis data yang bersumber dari beragam sistem pihak ketiga. Memadukan sumber data eksternal telah menjadi salah satu kekuatan utama Zoho Analytics, dan ini menjadi nilai tambah yang ditunjukkan oleh fakta bahwa 60% pengguna yang ada sekarang telah memilihnya sebagai alat IB mereka meskipun mereka menggunakan aplikasi non-Zoho serta bermacam sumber data,” tambah Gibu.
Saat ini terdapat lebih dari 50.000 organisasi telah menggunakan Zoho Analytics. Dalam dua tahun belakangan, Zoho Analytics bertumbuh sebesar 30% per tahun dengan kenaikan 40% per tahun di segmen perusahaan. Aplikasi ini mengalami lonjakan sebesar 10% untuk jumlah pelanggan yang berpindah dari menggunakan platform lain. Dengan versi terbaru ini,, Zoho mengharapkan pertumbuhan pendapatan di atas 45% per tahun. (red)
Comments are closed.