BPPT Kaji Dinamika Covid-19 di Indonesia

35

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech– Beragam inovasi teknologi penanganan Covid-19 karya anak bangsa  yang lahir dari ekosistem inovasi telah membantu menurunkan kurva Covid-19 di Indonesia. Inovasi seperti Rapid Test Antibodi RI-GHA tidak hanya menangani di sektor kesehatan saja namun juga berperan besar di sektor perekonomian yaitu menurunkan harga rapid test antibodi di pasaran.

Namun kita tidak dapat menghindari faktor disruptif seperti mutasi dan evolusi virus corona, mulai dari varian alfa, beta, hingga delta, yang menyerang berbagai belahan dunia tidak terkecuali Indonesia. Merespon hal tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan kajian dinamika kasus Covid-19 di Indonesia yang tengah menghadapi second wave atau gelombang kedua virus Corona. 

Menurut kajian Pusat Pengkajian Teknologi (PKT-BPPT), pada kasus penularan tak terkendali, maka akan terjadi satu puncak yang tinggi kemudian melandai dengan sendirinya. Hal ini akan berakibat banyak kematian sehingga diperlukan upaya melandaikan puncak kurva (flattening the curve). Namun kondisi ini akan berdampak pada sektor ekonomi atau terjadi trade off antara upaya pengendalian dengan penurunan kinerja ekonomi.

Upaya melandaikan kurva dilakukan dengan menurunkan tingkat penularan (rB) yang dipengaruhi oleh jumlah kontak orang terinfeksi (akibat mobilitas) dan probability tertular. Pengendalian jumlah kontak dilakukan dengan melakukan penurunan tingkat mobilitas. Hal ini memberikan dampak pada penurunan ekonomi di lain pihak. Sedangkan penurunan probability dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi.

Adsense

Dari simulasi yang dilakukan BPPT, perubahan tingkat penularan dipengaruhi oleh mobilitas dan probability. Dimana probability menurun akibat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menjadi sekitar 0,4 (tingkat kepatuhan sekitar 60%). Namun sekitar awal Juni terjadi kenaikan probability yang diindikasikan terjadi karena faktor berkurangnya kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan. Selain faktor tersebut, munculnya varian delta yang memiliki tingkat penularan lebih tinggi turut berperan dalam kenaikan tingkat probability.

Di sisi lain dinamika mobilitas masyarakat yang mengalami penurunan pada bulan Januari usai melewati fase puncak kembali mengalami kenaikan, imbas kebutuhan ekonomi masyarakat. Kondisi tersebut haruslah segera disikapi secara serius dengan kembali melakukan pengetatan protokol kesehatan dan mobilitas masyarakat, serta upaya mempercepat proses vaksinasi.

Beberapa skenario upaya pengendalian tingkat penularan terlihat dapat menurunkan kasus terkonfirmasi harian yang terjadi. Namun demikian, berhasil atau tidaknya upaya pengendalian yang dilakukan sangat bergantung kepada seberapa patuh masyarakat melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More