Jakarta, Itech– Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Bakitbangtan) merancang bengkel alat dan mesin pertanian (alsintan) mobile atau berjalan guna membantu petani yang kesulitan memperbaiki alsintan miliknya yang mengalami kerusakan. “Banyak alsintan rusak yang sebenarnya bisa diperbaiki sendiri, tapi kurangnya pengetahuan dan alat menjadikan alsintan rusak dibiarkan begitu saja,” ujar perekayasa ahli utama di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Balitbangtan, Ana Nurhasanah, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (6/4).
Sejak 2014, penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) terus digencarkan oleh pemerintah, namun, dalam pemanfaatannya banyak alsintan yang terbengkalai karena rusak. Kondisi tersebut diperparah dengan kurangnya jumlah teknisi, serta bengkel khusus alsintan yang ada di wilayah sentra pertanian. Hal ini yang melatarbelakangi Balitbangtan melalui para perekayasanya di BBP Mektan, merancang bengkel alsintan mobile. “Dengan konstruksi roda kecil dan body yang kecil, bengkel berjalan ini mudah masuk ke jalan usaha tani. Sehingga mampu bekerja langsung (on the spot). Jadi petani tidak perlu lagi angkat-angkat alsintannya ke bengkel,” terang Ana.
Dalam bengkel ini, sudah lengkap dengan suku cadang untuk semua jenis alsintan. Mulai dari traktor roda 2, traktor roda 4 dan peralatan lain seperti alat las, alat potong, v belt motor, hingga gigi. “Namun jika kerusakannya memerlukan suku cadang pabrikan yang besar, bengkel berjalan ini akan menghubungi pihak pabrikan dan dilakukan perbaikan dengan teknisi,” jelasnya.
Ana menambahkan, bengkel alsintan mobile ini telah terintegrasi dengan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Smart Mobile, sebuah aplikasi penyedia jasa alsintan yang telah diluncurkan sejak 2018 yang lalu. “Kita lengkapi bengkel berjalan ini dengan GPS dan terintegrasi dengan UPJA Smart Mobile, sehingga petani yang berada di daerah tersebut bisa dengan mudahnya order bengkel berjalan terdekat,” ujarnya.
Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menambahkan, bengkel berjalan ini dapat menjadi solusi terhadap permasalahan yang sering dihadapi oleh petani. Hal ini juga sesuai dengan tugas dan fungsi dari BBP Mektan. “Perekayasaan alsintan dan pendukungnya menjadi tugas dan fungsi dari BBP Mektan, termasuk pendampingan mulai dari pengoperasian, perawatan hingga kerusakan (trouble shooting),” katanya.
Fadjry juga memberikan apresiasi kepada BBP Mektan yang telah menghasilkan berbagai prototipe dan sudah banyak dilisensi, baik alsintan dari pra tanam hingga pascapanen, termasuk sarana pendukungnya seperti bengkel alsintan mobile. (red)
Comments are closed.