Palo Alto Networks merilis Prisma Access 2.0

56

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, ItechPalo Alto Networks, (3/3), meluncurkan Prisma® Access 2.0 yang mendukung keamanan dalam bekerja dari manapun lokasinya, melalui kehadiran platform keamanan terlengkap yang dihantarkan melalui cloud.

Prisma Access 2.0 menghadirkan sejumlah peningkatan yang krusial, termasuk penyempurnaan pada infrastruktur untuk perbaikan secara mandiri atau self-healing infrastructure yang menghadirkan pengalaman optimal bagi pengguna. Platform keamanan ini diperkuat dengan teknologi Machine Learning (ML) untuk mencegah serangan secara real-time. Serta memiliki kapabilitas SWG cloud untuk keamanan web gateway terlepas dari manapun lokasi si pengguna, dan penyempurnaan dalam menghadirkan pengalaman dalam manajemen cloud.

Hal ini krusial menyadari kian meningkatnya kebutuhan kerja yang aman dan dapat dilakukan dari manapun tempatnya, tanpa menimbulkan konsekuensi pada sisi kecepatan, keamanan, serta performa dalam bekerja. Kilasan peristiwa global yang mendera di sepanjang tahun 2020 menjadi faktor yang turut memicu terjadinya pengadopsian cloud secara besar-besaran sebagai langkah untuk mengakomodasi melonjaknya kebutuhan kerja dari rumah. Hal ini tentu menghadirkan tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam menerapkan perlindungan keamanan.

Di sisi lain, keamanan yang dihadirkan di cloud memiliki sejumlah keterbatasan, terutama di sisi jangkauan aplikasi yang dilayaninya dan perlindungan yang dihadirkan kurang memadai. Padahal, sebanyak 53 persen ancaman keamanan atau threat yang menyasar pekerja jarak jauh merupakan aplikasi-aplikasi nonweb. Solusi-solusi yang hanya menawarkan perlindungan pada aplikasi-aplikasi web masih membawa kerentanan bagi organisasi terhadap ancaman keamanan.

Systems Engineering Manager Indonesia, Palo Alto Networks, Yudi Arijanto mengatakan Prisma Access menerapkan pendekatan yang istimewa secara fundamental. Pendekatan ini diharapkan mampu mengatasi berbagai keterbatasan dalam upaya penerapan perlindungan dengan menghadirkan perlindungan menyeluruh untuk semua lalu lintas yang ada, bukan hanya pada aplikasi-aplikasi berbasis web saja. “Dilengkapi dengan sistem keamanan terlengkap dan terunggul di kelasnya, platform tunggal yang dihantarkan dari cloud ini menjamin akses dengan performa tinggi serta pengalaman pengguna yang kian optimal,” ujar Yudi Arijanto.

Adsense

Peluncuran Prisma Access 2.0, terangnya, merupakan pengejawantahan dari sebuah visi lebih luas lagi, sekaligus menjadi tolok ukur bagi industri keamanan yang dihantarkan melalui cloud. Solusi ini menghadirkan throughput 10 kali lebih besar dibandingkan solusi-solusi yang ada di pasar saat ini, sehingga mendukung konektivitas akses yang kian cepat dari manapun lokasinya. Selain itu, dilengkapi dengan 4,3 juta pembaruan keamanan per harinya, atau sekitar 25 kali lebih banyak dibandingkan dengan solusi lain. Perusahaan tak lagi khawatir dengan keamanan data maupun pengguna itu sendiri.

Prisma Access 2.0 juga dilengkapi dengan kapabilitas keamanan IoT yang kian digdaya. Mendukung organisasi dalam menerapkan perlindungan terhadap ancaman-ancaman keamanan yang menyerang IoT tanpa perlu menggelar sensor maupun appliance tambahan. Sementara itu, fitur CloudBlades mendukung simplifikasi proses integrasi layanan pihak ketiga yang dihantarkan di cloud, diawali dengan layanan-layanan RBI.

“Kerja dari lokasi mana saja kini sangat krusial maknanya untuk mendukung kesinambungan strategi jangka panjang bagi perusahaan-perusahaan di negara-negara kawasan Asia Pasifik atau di manapun, karena kini makin banyak perusahaan yang mulai menerapkan cloud dan melakukan perombakan dalam menghadirkan pengalaman yang terbaik bagi karyawan-karyawan mereka. Oleh karenanya, wajib bagi bisnis untuk dapat menghadirkan akses yang aman ke seluruh aplikasi sekaligus pengalaman yang makin optimal bagi setiap pengguna,” ujar Simon Green, president, Japan and Asia Pacific, Palo Alto Networks.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya mendukung perusahaan-perusahaan memutar haluan mereka dalam pengembangan arsitektur keamanan dan beranjak menuju model keamanan yang dihantarkan di cloud yang bisa menjalinkan semua pengguna, ke segala aplikasi dan dari manapun lokasinya dengan aman.

Eric Parizo, principal analyst, Omdia menyampaikan bahwa perusahaan yang sukses adalah mereka yang tidak saja berhasil menyimpan data secara aman dari serangan siber, namun juga mereka yang mampu menjamin dihadirkannya pengalaman yang menakjubkan bagi pengguna dalam menuntaskan pekerjaan dan tugas dengan lancar dari manapun mereka bekerja. “Omdia yakin bahwa dengan menerapkan pendekatan keamanan yang dihantarkan melalui cloud, seperti Prisma Access by Palo Alto Networks akan makin menjadi primadona dalam membangun model arsitektur dalam menerapkan perlindungan dan mendukung gaya bekerja masa depan,” pungkasnya. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More