Twitter akan Tandai Tweet dengan Informasi yang Salah Tentang Vaksin Covid-19

38

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Twitter telah memperkenalkan aturan baru untuk mencegah penyebaran informasi yang salah tentang vaksin Covid-19. Di bawah kebijakan baru, perusahaan akan menandai tweet dengan informasi yang kurang tepat.


Twitter sebelumnya telah melarang kesalahan informasi yang keliru tentang vaksin, seperti klaim bahwa vaksin itu berbahaya atau bahkan tidak perlu. Di bawah aturan baru, Twitter akan menambahkan tandai yang menonjol ke tweet dengan informasi yang menyesatkan. Juga akan ada hukuman yang lebih ketat untuk akun yang berulang kali berbagi klaim tersebut.


Tanda baru ini terlihat mirip dengan yang digunakan Twitter selama pemilu. Pengguna lain juga akan dilarang meretweet tweet yang telah ditandai, meskipun Twitter akan mengizinkan tweet kutipan.

Adsense


Perusahaan juga memperkenalkan sistem pemogokan baru yang memungkinkannya menghukum pelanggar berulang. Setelah serangan pertama, pengguna akan menghadapi penangguhan sementara karena membagikan informasi yang salah tentang vaksin.


Pemogokan kelima akan menghasilkan larangan permanen seperti dikutip dari engadget.com pada (02/03).
“Melalui penggunaan sistem pemogokan, kami berharap untuk mendidik orang-orang tentang mengapa konten tertentu melanggar aturan kami sehingga mereka memiliki kesempatan untuk lebih mempertimbangkan perilaku mereka dan dampaknya pada percakapan publik,” tulis Twitter dalam sebuah posting blog.


Twitter adalah platform terbaru untuk menindak lanjuti misinformasi tentang vaksin. Facebook baru-baru ini juga telah mengumumkan bahwa mereka melarang informasi yang salah tentang vaksin Covid-19, serta klaim tentang vaksin lain secara lebih luas. TikTok, dan YouTube juga telah memperkenalkan kebijakan untuk mengekang penyebaran klaim palsu tentang vaksin. (DAF)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More