Dana Penelitian Rp 632 Miliar non PTNBH Digulirkan

19

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro meluncurkan dana penelitian untuk perguruan tinggi negeri non badan hukum (PTN non BH) tahun 2021 yang bersumber dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp 632 miliar.

Sepuluh perguruan tinggi non PTNBH penerima pendanaan penelitian terbesar yaitu Universitas Brawijaya (Rp 11,98 miliar), Universitas Andalas (Rp 10,81 miliar), Universitas Negeri Makassar (Rp 10,43 miliar), Universitas Syiah Kuala (Rp 9,79 miliar), Universitas Bina Nusantara (Rp 9,43 miliar), Universitas Negeri Malang (Rp 9,02 miliar), Universitas Riau (Rp 8,95 miliar), Universitas Negeri Semarang (Rp 8,67 miliar), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Rp 8,20 miliar). “Pendanaan tersebut digunakan untuk mendanai penelitian tahun 2020 yang ditunda ke tahun 2021, penelitian lanjutan multitahun, dan penelitian baru di tahun 2021,” kata Menristek melalui aplikasi zoom di Jakarta pada Selasa (16/2).

Menristek/Kepala BRIN menyampaikan bahwa arah kebijakan riset tahun 2021 adalah kegiatan pada Prioritas Riset Nasional (PRN), Riset dan Inovasi untuk Percepatan Penanggulangan Covid-19, Bakti Inovasi, dan dukungan manajemen.

Prioritas Riset Nasional, jelasnya, diarahkan sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi nasional melalui hilirisasi hasil penelitian teknologi tepat guna, mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, komersialisasi dan peningkatan nilai tambah hasil penelitian, serta Frontier Technology. Pada tahun ini Kemenristek/BRIN juga akan berfokus pada penanganan Covid-19 melalui pemanfaatan hasil penelitian terkait Covid-19.

“Mudah-mudahan anggaran ini bisa dimanfaatkan seoptimal dan sebaik mungkin sehingga akhirnya akan lahir hasil riset yang berkualitas serta berpengaruh terhadap peningkatan ranking dan kualitas universitas, di sisi lain relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa menjadi inovasi yang membanggakan kita semua,” pungkasnya.

Adsense

Selaras dengan PRN 2020-2024, Plt. Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimyati menyatakan bahwa penelitian di perguruan tinggi yang pendanaannya bersumber dari BOPTN pada tahun 2021 ini diarahkan kepada sembilan bidang fokus PRN yaitu Pangan dan Pertanian; Energi; Kesehatan Obat; Transportasi; Produk Rekayasa Keteknikan; Pertahanan dan Keamanan; Kemaritiman; Sosial Humaniora; serta Multi Disiplin dan Lintas Sektor. Sembilan fokus riset tersebut diharapkan dapat mendukung rencana yang ditargetkan PRN untuk menghasilkan 49 produk riset dan inovasi yang dibuat dalam 80 tema dan 416 topik.

Dimyati menjelaskan bahwa karakteristik penelitian BOPTN, yaitu menghasilkan penelitian yang sesuai dengan prioritas nasional, meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan perlindungan kekayaan intelektual, serta meningkatkan kapasitas dosen di perguruan tinggi. Program penelitian pendanaan BOPTN unggulan yang dirancang setiap tahun diantaranya, komitmen kerjasama pendanaan riset internasional, penugasan penelitian berbasis kompetensi, serta pendanaan penelitian untuk dosen perguruan tinggi klaster binaan dan madya untuk peningkatan kualitas penelitian.

Pendanaan penelitian, terangnya, didistribusikan pada empat klaster perguruan tinggi, yaitu Mandiri, Utama, Madya, dan Binaan. Penilaian klasterisasi perguruan tinggi ini salah satunya didasarkan pada kinerja penelitian perguruan tinggi yang dilakukan pemetaannya setiap tiga tahun sekali untuk mengetahui perkembangan kualitas perguruan tinggi.

“Tahun 2021, klaster Mandiri didanai sebanyak 1.267 judul dengan dana Rp 244 miliar, klaster Utama didanai 1.121 judul dengan dana Rp 192 miliar, klaster Madya 426 judul dengan dana Rp 67 miliar, dan klaster Binaan 3.846 judul dengan dana Rp 86 miliar,” tambah Dimyati.

Penerima pendanaan ini terdiri atas peneliti baru usulan tahun 2020 yang pendanaannya ditunda ke tahun 2021 sebanyak 1.629 judul penelitian dengan total dana Rp 266 miliar, penelitian baru usulan tahun 2021 sebanyak 4.537 judul penelitian dengan total dana Rp185 miliar, penelitian lanjutan sebanyak 816 judul dengan dana sebanyak Rp 138 miliar, dan dana penelitian untuk komitmen sebesar Rp 43 miliar. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More