Outlook Program Kemenristek/BRIN di 2021

36

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro menegaskan, di tengah pandemi Covid-19 yang melanda, para peneliti dan inovator sepanjang tahun 2020 selalu berusaha keras untuk berkontribusi demi bangsa terutama dalam menghasilkan teknologi tepat guna dan bahan/teknologi substitusi impor.

Peneliti Indonesia tetap produktif dalam karya-karya ilmiah dengan total karya ilmiah yang lebih tinggi dari tahun 2019. Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2020 telah diluncurkan 60 produk inovasi terkait Covid-19 hasil Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.

“Dari Mei hingga kini produk-produk tersebut terus disempurnakan dan dihilirkan. Selain itu, inovasi baru untuk skrining Covid-19, yaitu GeNose C19 dari UGM dan iNose dari ITS yang diproses dengan kecerdasan artifisial (AI). Berbagai produk hasil riset inovasi Konsorsium Covid-19 terus dikembangkan dengan memungkinkan 4 T (Testing, Tracing, Tracking dan Treatment) dilakukan dengan sistemik,” tutur Menristek dalam pembukaan Rakornas Riset dan Inovasi 2021 Kemenristek/BRIN di Puspiptek Serpong pada Kamis (28/1).

Untuk meningkatkan pemanfaatan dan daya guna produk inovasi Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dan guna mengetahui respon pengguna terhadap kinerja produk, Kemenristek/BRIN telah melakukan Bakti Inovasi ke sekitar 15 kota/kabupaten di Indonesia. Serta kembalinya inovasi bidang kerdirgantaraan di Indonesia dengan adanya Pesawat N219 hasil pengembangan LAPAN bersama PT DI yang telah mendapatkan sertifikat CASR Part 23 dari Kementerian Perhubungan.

“Berbagai kemajuan riset dan inovasi Indonesia yang telah dicapai dan mulai dihilirkan antara lain Sistem INA-TEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) yang dikembangkan oleh BPPT untuk mitigasi tsunami sedini mungkin, Roket RX-450 telah berhasil diluncurkan oleh LAPAN. Sebagai substitusi obat impor, LIPI berhasil mengembangkan Imuno-modulator berbasis bahan herbal untuk penanganan Covid-19,” jelasnya.

Outlook Program 2021

Menteri Bambang menyampaikan pada tahun 2021 ini Kemenristek/BRIN akan berfokus pada Prioritas Riset Inovasi Nasional dengan tetap akan berupaya maksimal berkontribusi pada penanganan Covid-19. Seperti pengujian molekular (surveillance) varian virus Covid-19 di Indonesia, melalui whole genome sequence; pengembangan test yang mendekati PCR dengan sampel saliva; pengembangan cara mengukur antibodi Covid-19 yang mudah, murah, dan cepat yang dapat memberikan informasi tentang tingkat antibodi hasil vaksinasi dan juga tingkat kekebalan kelompok (herd immunity); serta pengembangan ventilator ICU karya anak bangsa.

Adsense

“Kemudian kami memastikan riset inovasi untuk menghasilkan Vaksin Merah Putih berlangsung lancar. Maret ini semoga bibit vaksin dapat diserahkan ke Biofarma untuk kemudian dapat diproses selanjutnya hingga uji klinis. Harapan kita semua agar Vaksin Merah Putih dapat digunakan dalam vaksinasi pada tahun 2022,” ujarnya.

Menteri Bambang mengungkapkan riset dan inovasi yang menjadi prioritas nasional akan terus menjadi prioritas. Keputusan Bapak Presiden menempatkan 3 Tema PRN (PUNA MALE, BBN dengan Katalis Merah Putih, dan Garam Industri) dalam Proyek Strategis Nasional sektor teknologi merupakan tantangan bagi Kemenristek/BRIN untuk mewujudkannya.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden kami akan terus meningkatkan ekosistem riset inovasi. Di sisi supply untuk menghasilkan hasil-hasil riset dan inovasi, kami akan memastikan dukungan Pendanaan Riset Inovasi yang memadai dan Insentif pajak bagi Badan Usaha yang melaksanakan riset inovasi. Sementara di sisi demand atas hasil riset inovasi, kami akan terus mengoptimalkan e-Katalog Inovasi dan mendorong pengadaan pemerintah melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri,” paparnya.

Menurut Menristek bencana yang menimpa tanah air akhir-akhhir ini mengingatkan bahwa Indonesia berada di wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekuensi yang cukup tinggi, sehingga penanganan yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi sangat diperlukan.

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kami selalu memprioritaskan riset dan pengembangan teknologi dalam memprediksi ancaman, mengantisipasi dan memitigasi dampak bencana. Dalam Rakor ini, kami akan sinergikan lebih kuat lagi kekuatan di Perguran Tinggi dan LPNK,” pungkas Menristek.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More