akarta, October 2020 – Pulse Electronics, telah beralih ke Rimini Street untuk memperoleh dukungan perangkat lunak SAP ECC 6.0 dan Business Objects. Berkat peralihan penyedia jasa dukungan ini, Pulse dapat memanfaatkan dana yang dihematnya untuk berinvestasi pada kapabilitas inteligensi bisnis (business intelligence/BI), termasuk teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sehingga tetap mampu bertumbuh sekaligus memiliki daya saing di tengah kondisi pengetatan anggaran belanja tahun ini.
Pulse juga berhasil terhindar dari keharusan bermigrasi ke S/4HANA yang mahal biayanya dan dilakukan hanya demi mempertahankan dukungan penuh dari vendor. Dengan demikian, Pulse memegang kendali penuh atas peta jalan TI yang disusun untuk mendukung tujuan bisnisnya, bukan didikte oleh vendor.
Pulse Electronics, yang berpusat di San Diego, merupakan anak perusahaan Taiwan, Yageo. Perusahaan ini merancang dan memproduksi beragam komponen untuk berbagai industri, yang lebih dari 70% produknya dirancang bersama pelanggan. Pulse menggunakan sistem SAP untuk sejumlah fungsi penting seperti keuangan, operasional, rantai pasokan, dan pengelolaan gudang. Karena bisnisnya dituntut beroperasi 24/7, gangguan operasional sekecil apa pun akan mengakibatkan kerugian pendapatan yang besar.
Untuk mempertahankan posisi terdepan di pasar yang sangat kompetitif, Pulse harus mampu dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar. Bagi Alan Wong, Global IT Director di Pulse, beradaptasi dengan cepat berarti memiliki waktu dan sumber daya untuk mengejar inovasi yang mampu mendorong pertumbuhan bisnis dan membantu mengarahkan langkah perusahaan di tengah pasar yang melaju pesat.
Wong membagi anggaran TI-nya menjadi tiga jenjang: operasional bisnis harian, pertumbuhan bisnis, dan inovasi. Dengan adanya kebutuhan berinvestasi lebih banyak pada inovasi, Wong mulai menyelidiki pengeluaran di jenjang operasional bisnis harian dan menemukan bahwa biaya dukungan aplikasi SAP, termasuk biaya peningkatan dan tambahan terkait, mengambil porsi yang sangat besar pada anggaran TI. Hal ini kemudian diidentifikasi sebagai pengeluaran berimbal hasil rendah yang harus ditindaklanjuti sesegera mungkin.
“Menjadi jelas bagi kami bahwa untuk bisa mendanai inisiatif inovasi, yang meliputi penambahan kapabilitas inteligensi bisnis, kami perlu melakukan pendekatan yang sama sekali berbeda dan segera menyisihkan dana dari salah satu jenjang anggaran kami,” ujar Wong. “Tadinya kami mempertimbangkan untuk menghentikan dukungan dari SAP dan melakukannya secara swadaya, tetapi solusi ini tidak praktis. Alasan-alasan inilah yang mendorong kami untuk mencari dukungan dari pihak ketiga, dan kami sangat puas atas keputusan kami untuk beralih ke Rimini Street.”
Dengan berpindah ke dukungan dari Rimini Street, Wong berhasil menyisihkan dana dari anggaran operasional harian yang tadinya dialokasikan khusus untuk dukungan dan pemeliharaan SAP, dan mengalihkannya untuk mendanai teknologi BI dan AI guna memperkuat kapabilitas kognitif dan inteligensi platform ERP perusahaan, termasuk analisis prediktif terkait penjualan untuk memperoleh wawasan penunjang yang membantu tercapainya tujuan bisnis di tengah pasar yang semakin kompetitif.
“Hambatan makro akibat pandemi global memang telah memperlambat pertumbuhan kami, tapi berkat peralihan kami ke Rimini Street, berinvestasi pada inovasi masih sangat mungkin dilakukan,” Wong meneruskan.
Seperti halnya seluruh klien Rimini Street, Pulse memperoleh manfaat dari model dukungan premium perangkat lunak perusahaan yang fleksibel, termasuk Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement/SLA) terdepan di industri yang menjanjikan waktu tanggap 10 menit untuk kasus penting Prioritas 1. Pelanggan juga mendapatkan seorang Primary Support Engineer yang ditugaskan secara khusus serta dukungan tim pakar fungsional dan teknis yang berpengalaman rata-rata 15 tahun menangani sistem perangkat lunak yang digunakan pelanggan.
“Kami senang bisa membantu perusahaan seperti Pulse Electronics menghemat biaya dan mengoptimalkan anggaran, sehingga mereka dapat menginvestasikan penghematan tersebut pada inisiatif inovasi yang mendorong pertumbuhan bisnis, terutama di masa penuh ketidakpastian ekonomi seperti yang kita alami sekarang ini,” kata Andrew Seow, Regional General Manager untuk Asia Tenggara dan Tiongkok Raya, Rimini Street. “Semakin banyak perusahaan—baik di Asia Tenggara, Tiongkok Raya, maupun seluruh dunia—beralih ke Rimini Street untuk memperoleh dukungan sistem perangkat lunak perusahaan yang lebih berkualitas dan hemat biaya, sehingga tidak hanya ketenangan yang mereka dapatkan, tetapi juga sumber daya yang dapat dicurahkan pada inisiatif-inisiatif bisnis yang paling mendesak.”
Comments are closed.