Dengan BIM, Kinerja Waskita Precast Jadi Lebih Cepat dan Praktis
Itech.id –Sedari tahun lalu Waskita Precast (PT Waskita Beton Precast Tbk, anak perusahaan PT Waskita Karya) menerapkan sistem BIM (Building Information Modeling) dalam mengoperasikan bisnisnya. Dengan sistem ini, pekerjaan proyek menjadi lebih mudah dan cepat.
Hal itu disampaikan oleh General Manager Sistem & TI Waskita Precast Rini Sekaraji usai mengikuti acara penjurian Awarding Top Digital Inovation, Top IT dan Top Telco yang diselenggarakan oleh Majalah Itech di Mercantile Athletic Club, Jakarta, (09/03/2020).
“Dengan menggunakan BIM ini, pekerjaan kita jadi lebih cepat, mudah dan efisien. Baik dalam waktu, tenaga, dan resource lainnya. Walau dari sisi investasi (software dan hardware) lebih besar. Tapi secara keseluruhan tidak membebani kalau diikur dengan benefitnya,” ujarnya kepada itech.
Perusahaan yang menerapkan visi “Menjadi perusahaan yang terdepan di Indonesia di bidang manufaktur precast, readymix, quarry, jasa konstruksi dan post tension precast concrete” itu kini sudah menerapkan sistem teknologi informasi (TI) sejak tahun 2016. Di mana tahun 2016-17 masih tahap semi enabler, 2018 enabler, dan 2019 masuk ke tahap driven, dan targetnya driven sustainability system pada 2023.
Visi perusahaan itu dipertajam dengan visi Devisi TI “Menjadi mitra terpercaya dan contoh sukses penerapan TI yang selalu bersinergi serta menginspirasi dinamika kegiatan usaha melalui inovasi tanpa henti,” yakni melalui tiga misi; operation excellence, responsive, dan innovation.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan penerapan BIM ini “Efisiensi pengerjaan struktur konstruksi beton, meningkatkan daya saing perusahaan karena penerapan teknologi BIM di dunia konstruksi sudah menjadi hal yang mandatory (wajib) dengan keluarnya permen PU di masing-masing Dirjen,” terangnya.
BIM ini tak lain adalah wujud dari digitalisasi di dalam dunia konstruksi. Diketahui bahwa BIM ini merupakan inovation dalam dunia arsitektur. Namun keberadaannya tetap tidak menggantikan para arsitek, justru untuk mempermudah kinerja arsitek dalam berkompromi dengan teknologi.
“BIM ini membuat pengguna jasa kita lebih percaya. Karena lebih mudah dimengerti dan dipahami. Dengan demikian, proses persetujuannya juga lebih cepat,” ungkapnya. (ed.ST/itech.id)
Comments are closed.