Jakarta, Itech- Indonesia AI Forum menggelar forum interaktif dengan tema “Tata Kelola Data dalam Teknologi Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence (AI)” yang membahas mengenai bagaimana langkah dan inisiatif dari pengelolaan dan penggunaan data untuk teknologi AI, dengan mengundang dua ahli dari industri terkait, yakni: Pria Purnama, Chief Technology Officer Kata.ai dan Ilham Imaduddin, Engineering Manager Nodeflux.
Pria menjelaskan bahwa industri sendiri sudah merasakan permasalahan tersebut dan mempelajari beberapa hal penting untuk mendorong adanya perbaikan dari pengelolaan data, antara lain: optimalisasi data governance, membenahi infrastruktur dan pipeline data, menciptakan talenta di bidang data scientist untuk mengolah data, penyeragaman data dari proses hulu ke hilir, dan terakhir implementasi ini dapat dilakukan secara iteratif.
Langkah-langkah tersebut cukup menantang, terlebih dengan kehadiran data saat ini yang belum ada standarisasi data dan model data dimana sebagian besar masih dalam bentuk data hardcopy, digital dalam bentuk unstructured, semi structured dan structured data. Dampak yang dihasilkan dengan adanya pengelolaan data yang tepat adalah mendorong keputusan yang tepat, baik dari regulator maupun manajemen di perusahaan. Selain itu, data yang dihasilkan bersifat akuntabel dan dapat dipercaya, sehingga mempermudah akses data dalam menunjang pekerjaan bagi setiap pihak yang membutuhkan.
Kolaborasi menjadi dorongan utama akan perubahan dari pengelolaan data di Indonesia, Pria mempercayai bahwa anak bangsa dapat ikut memberikan kontribusi yang berdampak, dengan adanya kolaborasi untuk dapat mengoptimalkan penggunaan data, termasuk untuk perkembangan teknologi AI. Oleh sebab itu, beragam program sedang dalam proses pengerjaan dari salah satu pioneer perusahaan di bidang Conversational AI.
“Saat ini, tim kami sedang mulai men-drafting beberapa kurikulum, antara lain: kurikulum kelas umum tanpa coding, kurikulum untuk SMA/SMK, dan kurikulum fast-track untuk software engineer. Keterampilan software engineer menjadi krusial terutama mengenai data management, data scientist tidak dapat bekerja jika tidak ada data yang diolah. Kami percaya untuk mewujudkan tata kelola data dalam menunjang data-driven decision ini membutuhkan SDM dari Indonesia yang cakap dan berkompetensi khusus.” Jelas Pria Purnama, Chief Technology Officer, Kata.ai.
Untuk dapat menerapkan AI dalam kehidupan sehari-hari, dibutuhkan data governance yang baik, tentu saja untuk dapat memiliki kualitas data yang tinggi diperlukan aplikasi yang tepat dan berguna. Dalam mewujudkan hal tersebut, terdapat beberapa tahap yang dibangun dalam memberikan solusi berbasis AI, antara lain: pengambilan data, penganotasian data, training model AI, pembuatan platform, hingga pembuatan solusi atas suatu permasalahan yang dibutuhkan baik dari sisi pemerintahan maupun industri.
Dalam hal ini, Ilham menjelaskan beberapa solusi dari contoh kasus yang sedang diterapkan oleh pioneer perusahaan berbasis AI di bidang computer vision. Contoh kasus pertama ialah analisa dari penggunaan License Plate Recognition dimana teknologi AI yang diimplementasikan mampu mengenal plat nomor kendaraan yang selanjutnya disesuaikan dari sumber data di sistem perpajakan kendaraan untuk mencari potensi pendapatan daerah yang selama ini tersembunyi lantaran tidak dibayarkan oleh wajib pajak.
Contoh kasus kedua ialah penggunaan teknologi Face Recognition berbasis AI yang berguna dalam mengenali wajah seseorang dan melakukan identifikasi secara personal berdasarkan rekaman gambar yang telah menjadi database. Dalam hal ini, kegunaan Face Recognition dapat dilakukan pada proses verifikasi dan identifikasi.
Verifikasi dalam hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan “Saya memiliki dua foto, apakah ini orang yang sama?”, contoh kasus ini digunakan dalam pemanfaatan face verification atau verifikasi wajah untuk e-KYC di sektor keuangan. Selanjutnya adalah identifikasi, yang berguna untuk menjawab pertanyaan, “Jika saya memiliki foto, siapakah wajah yang ada dalam foto tersebut?”, contoh pemanfaatan face identification atau identifikasi wajah ini berguna untuk memberikan solusi dalam absensi karyawan, access control, dan juga keamanan/security. “Nodeflux melakukan optimasi untuk membuat sistem face recognition berskala besar, diantaranya dengan melakukan komputasi secara paralel dan memanfaatkan hardware accelerator.” Jelas Ilham Imaduddin, Engineering Manager Nodeflux.
Kemampuan menerapkan Artificial Intelligence untuk solusi bagi masyarakat luas menjadi proses yang terus berkembang, tantangan yang dihadapi mulai dari minimnya sumber daya manusia berkompetensi khusus di bidang data dan AI, proses dan infrastruktur untuk mewujudkan tata kelola data yang baik, hingga proses optimasi sebuah solusi teknologi berbasis AI untuk kebutuhan beragam pihak. (red)
Comments are closed.