Jakarta, Itech- Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) hari ini, Minggu (16/2) melanjutkan tindakan clean up lanjutan di area yang terpapar radiasi di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan (Tangsel). Jumlah personil yang terlibat dalam clean up sebanyak 28 orang yang terbagi menjadi 4 kelompok.
Mekanisme pelaksanaan cleaning dilakukan secara bergantian tiap kelompok. Masing-masing kelompok hanya diperkenankan bekerja 1 jam, kemudian bergantian dengan kelompok lainnya. Pergantian kelompok bertujuan membatasi jumlah dosis radiasi yang diterima oleh pekerja supaya tidak melebih batas yang ditentukan. Hal ini untuk menjaga keselamatan para pekerja.
Bertemu Warga
Sebelumnya, pada Sabtu (15/2), Batan, Bapeten dan Polres Tangerang Selatan menggelar pertemuan dengan warga Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel. Pertemuan ini bertujuan memberikan informasi yang benar terkait adanya paparan radiasi yang melebihi ambang batas.
Kapolres Tangsel, Imam Setiawan, mengatakan pertemuan ini dijadikan sebagai upaya menyampaikan informasi yang sesungguhnya. “Dengan pertemuan ini dapat dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi dari warga masyarakat kepada Batan dan Bapeten,” kata Imam.
Selain itu, diharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan narasumber yang kompeten. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi informasi yang tidak benar dan beredar di masyarakat terkait kejadian paparan radiasi yang melebihi ambang batas.
Sekretaris Utama Bapeten, Hendiyanto menjelaskan kronologis temuan paparan radiasi yang melebihi ambang batas. “Kami menemukan 5 titik yang radiasi di atas ambang. Sumber tersebut saat ini sudah ditemukan dan sedang diteliti di laboratorium Batan,” tambahnya.
Sebagai upaya pembersihan area terkontaminasi tersebut, Hendiyanto mengatakan telah bekerja sama dengan Batan dan akan mempercepat proses pembersihan. Selain itu, Hendriyanto menjelaskan, telah dilakukan analisis terhadap air tanah di sekitar wilayah terpapar. “Terkait dengan air tanah, sudah dilakukan pengukuran dan dipastikan air tanah di sekitar wilayah terpapar radiasi dalam kondisi tidak terkontaminasi,” lanjutnya.
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, Heru Umbara memastikan bahwa zat radioaktif yang ditemukan Bapeten bukan berasal dari reaktor yang dimiliki Batan. Selain melakukan clean up, pada hari Minggu (16/2/2020), BATAN akan melakukan whole body counting (WBC) terhadap sampel warga sebanyak 9 orang. “Hasil WBC ini diharapkan dapat diketahui setelah dua hari kedepan. Hasil dari WBC ini untuk mengetahui dampak radiasi,” pungkas Heru. (red)
Comments are closed.