Jakarta, Itech- Sebagai lembaga pemerintah yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) selain menurunkan 3 unit armada Air Siap Minum (Arsinum), untuk para korban banjir, namun juga mengirimkan Biskuneo.
Biskuneo merupakan inovasi pangan darurat bencana yang diyakini mampu memenuhi pasokan makanan untuk para korban banjir. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa mengkonsumsi 1 bungkus Biskuneo setara dengan mengkonsumsi seporsi nasi.
Sehingga diharapkan inovasi ini mampu menghadirkan solusi krisis makanan yang biasa terjadi pada situasi darurat bencana. “Biskuneo ini mengandung 480 Kkal/100g dalam satu bungkusnya, mengkonsumsi sebungkus Biskuneo sama seperti satu kali makan sebungkus nasi, jadi ini tentunya akan mengenyangkan,” kata Hammam.
Hammam menyebut bahwa inovasi pangan satu ini sengaja dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan makanan pada kondisi darurat seperti saat ini. Karena biskuit satu ini memiliki kandungan protein di dalamnya dan tentunya sangat baik untuk menjaga kesehatsn tubuh.
“Biskuneo yang dirancang khusus untuk keadaan darurat ini mengandung unsur penting seperti protein untuk membantu menjaga kekebalan tubuh. Jadi ini cocok bagi korban bencana alam karena dapat mencukupi kebutuhan harian mereka,” jelas Hammam.
Terbuat dari bahan baku lokal berupa tepung ubi kayu, ubi jalar, jagung, tempe serta gula, tentunya Biskuneo telah mengandung nutrisi yang lengkap dan energi yang tinggi.
Hammam pun berharap inovasi pangan ini dapat memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi di Lebak, Banten agar menjadi subtitusi kebutuhan logistik seperti mie instan dan nasi bungkus yang biasa dikonsumsi masyarakat yang berada di pengungsian. “Semoga Biskuneo ini bermanfaat sebagai subtitusi untuk pengganti mie instan, dan melengkapi makanan lainnya seperti nasi,” pungkas Hammam. (red)
Comments are closed.