Jakarta, Itech- Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan 432 SNI terkait ketenagalistrikan. Penetapan SNI ketenagalistrikan bertujuan memberikan keselamatan dan perlindungan kepada masyarakat. SNI Ketenagalistrikan diantaranya SNI IEC 60335-2-3:2009, SNI IEC 60335-2-7:2010, serta SNI IEC 60884-2-1:2012. Sementara SNI di bidang ketenagalistrikan yang telah diwajibkan berjumlah 14 SNI.
Untuk mendukung SNI ketenagalistrikan dengan diterbitkannya Perpres No. 55/ 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan pada Agustus 2019, BSN juga telah menetapkan 21 SNI terkait kendaraan listrik demi mendukung pengembangan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Saat ini, penerapan ke-21 SNI tersebut bersifat sukarela.
Bertepatan pada Hari Listrik Nasional, Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Iryana Margahayu di Jakarta, (27/10) , mengatakan, dengan telah ditetapkannya SNI bidang ketenagalistrikan ini, diharapkan konsumen dapat terlindungi dan daya saing produk ketenagalistrikan Indonesia semakin meningkat.
“Penetapan SNI ketenagalistrikan ini bertujuan untuk memberikan keselamatan dan perlindungan kepada masyarakat serta meningkatkan dan menambah keunggulan kompetitif produk kelistrikan dalam persaingan perdagangan global, keandalan dan mutu penyaluran energi listrik dan tercapainya keselamatan ketenagalistrikan,” ujar Iryana.
Beberapa perusahaan/ industri telah berkomitmen dalam penerapan SNI. Salah satu, perusahaan yang sangat mendukung penerapan SNI tersebut adalah PT. PLN Persero. “Kami mendukung penuh penerapan standardisasi produk dan sertifikasi SNI pada industri ketenagalistrikan. Selain itu, kami juga berkomitmen untuk dapat menyediakan listrik yang mudah, murah dan tentunya berkualitas untuk pelanggan, ” jelas Manager PLN Semarang, Donny Adriansyah.
Demi kelestarian bumi ini, PLN menyelaraskan diri dengan program pemerintah untuk terus mendorong pemakaian energi baru terbarukan dan berharap ikut mampu memberi sumbangsih pada kelestarian alam dan bumi kita tercinta ini. PLN secara aktif terus mengkampanyekan upaya strategis dalam mewujudkan Green Ecosystem.
Antara lain secara aktif mempromosikan penggunaan kompor induksi serta motor listrik untuk menekan emisi karbon. Didukung dengan pembangunan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang diinstall di beberapa tempat sebagai infrastruktur sarana untuk charging Motor dan Mobil listrik/ alat alat listrik lain di tempat umum dengan akses mudah.
Diketahui, jumlah SPLU di Jawa Tengah dan DIY berjumlah 213, khusus diwilayah kerja PLN semarang, jumlah SPLU tersebar di 14 titk. Rencananya keberadaan SPLU akan ditempatkan di taman-taman kota. “Kebutuhan charging untuk kendaraan listrik akan kita siapkan. Semoga masyarakat sadar akan energi ramah lingkungan dan mari semarakkan penggunaan kendaraan listrik yang aman, efisien dan murah,” imbuhnya. (red/ju)
Comments are closed.