Kaspersky Deteksi 105 Juta Serangan di IoT

32

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Kaspersky honeypots (jaringan salinan virtual berbagai perangkat dan aplikasi yang terhubung internet) – telah mendeteksi sebanyak 105 juta serangan pada perangkat IoT yang berasal dari 276.000 alamat IP unik dalam paruh pertama tahun ini.

Angka ini sembilan kali lebih banyak dari jumlah yang ditemukan pada enam bulan pertama tahun 2018, di mana hanya sekitar 12 juta serangan yang terlihat berasal dari 69.000 alamat IP. Dengan memanfaatkan kelemahan keamanan produk IoT, pelaku kejahatan siber mengintensifkan upaya mereka dalam membuat dan memonetisasi bot IoT. Temuan ini dan lainnya adalah bagian dari laporan “IoT: a malware story” report on honeypot activity in H1 2019.

Serangan siber pada perangkat IoT saat ini memang sangat gencar. Meskipun semakin banyak orang dan organisasi membeli perangkat ‘pintar’ (terhubung jaringan dan interaktif), seperti router atau kamera keamanan DVR, namun tidak semua orang mempertimbangkan perlindungan keamanannya. Pelaku kejahatan siber, bagaimanapun, melihat semakin banyak peluang finansial dalam mengeksploitasi gawai tersebut.

Mereka menggunakan jaringan perangkat pintar yang terinfeksi untuk melakukan serangan DDoS atau sebagai proxy untuk jenis aksi berbahaya lainnya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana serangan tersebut bekerja dan bagaimana mencegahnya, para ahli Kaspersky menciptakan honeypots, yaitu perangkat umpan yang digunakan untuk menarik perhatian para pelaku kejahatan siber dan menganalisis aktivitas mereka.

Adsense

Berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dari honeypots, serangan pada perangkat IoT biasanya tidak begitu canggih, tetapi seperti kabut yang tidak terlihat, karena pengguna mungkin tidak menyadari perangkat mereka sedang dieksploitasi. Keluarga malware di balik sejumlah 39% serangan, yaitu Mirai. Mirai mampu menggunakan eksploit, yang berarti bahwa botnet ini dapat lolos melewati kerentanan lama yang tidak tertandingi ke perangkat dan mengendalikannya.

Teknik lainnya adalah pemaksaan kata sandi, yang merupakan metode terpilih dari keluarga malware yang paling banyak tersebar di urutan kedua, yaitu Nyadrop. Nyadrop terlihat pada 38,57% serangan dan sering berfungsi sebagai pengunduh Mirai. Keluarga ini telah menjadi tren sebagai salah satu ancaman paling aktif selama beberapa tahun sekarang. Berikutnya, ancaman botnet paling umum yang menyerang perangkat pintar di urutan ketiga adalah Gafgyt dengan 2,12% juga menggunakan metode brute-forcing.

Selain itu, para peneliti dapat menemukan lokasi yang menjadi sumber infeksi paling sering pada paruh pertama 2019. Lokasi tersebut adalah Cina, dengan 30% dari keseluruhan serangan yang terjadi di negara ini, Brasil dengan 19% dan diikuti oleh Mesir 12%. Berbeda dengan situasi paruh pertama tahun 2018 di mana Brasil memimpin dengan 28%, Cina menjadi yang kedua dengan 14% dan Jepang mengikuti dengan 11%.

“Ketika orang menjadi semakin dikelilingi oleh perangkat pintar, kami menyaksikan bagaimana serangan IoT juga kian meningkat. Melihat peningkatan jumlah serangan dan kegigihan para pelaku kejahatan siber, kami dapat mengatakan bahwa IoT adalah area potensial bagi para pelaku kejahatan siber bahkan dengan menggunakan metode paling primitive sekalipun seperti menebak kata sandi dan kombinasi login.Kenyataannya, ini jauh lebih mudah daripada kebanyakan dugaan orang,” kata Dan Demeter, peneliti keamanan di Kaspersky. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More