Mobvista Gelar Seminar Mobile Marketing Konten Video

53

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Indonesia dinisbahkan sebagai negara terkemuka keempat di dunia dalam hal pengguna aktif Instagram dan TikTok bulanan. Sebanyak 62% orang Indonesia menggunakan Stories untuk menjelajahi konten dan hanya 38% menggunakan reguler Instagram feed Platform video singkat seperti YouTube, Instagram dan Facebook Stories, WhatsApp Status, serta TikTok. Sejumlah aplikasi tersebut menjadi semakin populer di Indonesia.

Sebagai negara terpadat keempat di dunia yang terus mengalami pertumbuhan teknologi, Indonesia diproyeksikan menjadi kontributor besar bagi milyaran
pengguna internet berikutnya dengan generasi baru yang akan online melalui smartphone.

“Populasi Indonesia yang luas, ditambah dengan penggunaan ponsel secara aktif, menghadirkan peluang emas bagi brand dan marketer. Video, khususnya telah mengalami pertumbuhan yang spektakuler di Indonesia,” ujar Vivi Wang, Business Development Director Mobvista Asia Tenggara, dalam seminar ‘Revolusi Video’, di Jakarta,(17/10).

Ia mengatakan, konten video singkat kian tren pada 2019, berkat perkembangan teknologi dan peningkatan aksesibilitas di semua platform, terutama platform sosial yang populer di Indonesia seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok. Video singkat ini mempermudah para pembuat konten video.

Adsense

Platform konten ini fokus untuk membuat video singkat agar lebih mudah diakses dengan banyaknya pengguna yang menciptakan konten video. Dalam ruang yang ramai seperti itu, brand harus mampu menyediakan konten video yang bermakna dan personal kepada konsumen guna memenangkan persaingan Narashika.

Jadi harus dikomunikasikan melalui strategi konten video yang tepat Bap, advertiser. Hal ini berarti memastikan pengalaman brand yang seutuhnya untuk customer di setiap touchpoint dan setiap channel yang digunakan,” kata Vivi Wang yang percaya brand dan content creator juga harus memikirkan kembali strategi short form video.

Strategi tersebut tidak hanya untuk mempersonalisasi identitas brand, namun juga menghubungkan audience dan brand secara emosional dengan cara mengaitkan konten dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka. Kuncinya adalah membuat visualisasi menarik dengan alur cerita yang memikat dan menarik perhatian konsumen dalam bentuk short form video

“Media sosial telah berkembang dari sekadar platform untuk terhubung dengan teman dan keluarga, menjadi jalan bagi brand untuk berinteraksi dengan pelanggan secara atraksi dan persuasi. Ini membantu mengubah persepsi dan mendorong penjualan konten video adalah media yang sempurna untuk membantu brand agar lebih menonjol di tengah-tengah kondisi pasar yang sudah jenuh,” tambah Wang. (red)

 

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More