Jakarta, Itech- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) cq Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, kembali akan menggelai ajang Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) di Hall B JCC pada 3 – 6 Oktober 2019. Pameran I3E 2019 yang mengangkat tema “Startup Teknologi dan Inovasi Industri Meningkatkan Daya Saing Bangsa, ini akan menampilan 396 startup teknologi dan inovasi industri anak negeri.
Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe mengatakan penyelenggaraan I3E 2019 bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat keberhasilan pelaksanaan program pengembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) atau startup teknologi yang telah dicanangkan kemenristekdikti sejak 2015. Dalam I3E 2019 dilaksanakan berbagai kegiatan agar kemampuan para inovator bisa terus dikembangkan. Kemenristekdikti, lanjutnya, akan terus mendorong PBBT menjadi suatu bisnis startup yang mature.
“Di pameran ini, kita undang berbagai stakeholder karena harus ada jaringan bisnis, harus ada kemitraan terhadap investor dan terhadap dunia industri lain sehingga supply chain bisa terjadi. Dengan adanya pameran ini, kita mempertemukan para startup dengan investor atau industriawan yang diharapkan akan mengembangkannya menjadi lebih besar,” terang Jumain dalam acara Press Conference I3E 2019 di Jakarta, (10/9).
Lebih lanjut Jumain menerangkan bahwa salah satu elemen penting yang menjadi perhatian dan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0 adalah terobosan inovasi dan peguatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan PPBT.
Hilirisasi hasil produk penelitian dan pengembangan (Litbang) menuju komersialisasi akan meningkatkan produktivitas industri. Dengan adanya hilirisasi hasil inovasi teknologi menuju komersialisasi maka akan menghasilkan banyak manfaat yang dapat dirasakan, diantaranya adanya produk-produk baru yang muncul.
Untuk mendorong proses hilirisasi, Kemenristekdikti sejak 2015 telah melaksanakan program penumbuhkembangan wirausaha rintisan berbasis teknologi dan hasil Lembaga penelitian dan pengembangan (Lemlitbang) yang dimanfaatkan industri.
Ditjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, dengan tiga program utamanya, yaitu Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT ), PPBT dan Inovasi Industri sudah melakukan pembinaan dan penumbuhan startup teknologi yang berasal dari perguruan tinggi, Lemlitbang, industri, serta masyarakat umum. Pada periode lima tahun terakhir ini, program ini menghasilkan 1.307 yang terdiri dari 749 PPBT, 558 calon startup (CPPBT) dan 15 Inovasi Industri.
“Pada saat itu jumlah PPBT masih kecil sekitar 15 PBBT, sekarang berkembang menjadi 1.307. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 25 PBBT yang tidak berlanjut. Bahkan ada yang omzet bisnisnya mencapai Rp 10 miliar, jumlahnya sekitar 5%,” lanjutnya.
Jumain berharap, startup teknologi ini menjadi tumbuh dan berkembang menjadi suatu bisnis yang berkelanjutan menjadikan unicorn ke depan paling tidak sebesar 10%. “Kemenristekdikti akan terus dilakukan pembinaan untuk terus menumbuhkembangkan para inovator kita yang memiliki inovasi yang layak dikembangkan menjadi startup,” tuturnya.
Ajang pameran I3E 2019 yang merupakan penyelenggaraan tahun ke-5 sejak 2015 ini bertujuan mempromosikan produk-produk inovasi teknologi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat luas. Kemenristekdikti berharap hasil inovasi dari para inovator benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat dan menumbuhkan sektor industri, khususnya menjawab tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0.
Pameran I3E 2019 akan diikuti 396 exhibitor yang terdiri dari 130 calon startup (CPPBT), 3 perusahaan lanjutan (PLBT), 3 Perusahaan Lanjutan (PLBT), 15 Inovasi Industri.
Selain memamerkan hasil-hasil inovasi, ajang I3E tahun 2019 ini juga melakukan kegiatan lainnya seperti Seminar Bisnis dan Teknologi, Speed Dating, Talkshow Bisnis, Bisnis Coaching, dan Kompetisi Ide Teknologi. Sejumlah 500 investor diundang untuk menghadiri perhelatan ini. Para investor tersebut diharapkan dapat melakukan bisnis meeting dengan para startup. (red/de)
Comments are closed.