Jakarta, Itech- PT Zenith Allmart Precisindo meraih Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 Kategori Abyudaya karena dinilai berhasil mengembangkan dan mengomersialkan produk implan tulang hasil inovasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Anugerah ini diberikan dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 yang dipusatkan di Provinsi Bali.
Anugerah Iptek dan Inovasi kategori Abyudaya diberikan kepada badan usaha atau industri atas prestasi serta keberhasilan pelaksanaan inovasi hingga dapat menghasilkan nilai tambah, baik dalam bentuk komersil, ekonomi maupun sosial dan budaya. Dalam penyeleksiannya, inovasi yang dinilai diutamakan yang terkait upaya perancangan dan pengembangan produk baru, serta upaya dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi manufaktur.
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati mengatakan dalam penganugerahan ini, para peserta proses seleksi merupakan industri atau badan usaha yang telah melakukan kerja sama dengan lembaga penelitian dan pengembangan atau perguruan tinggi di tanah air.
“Untuk inovasi yang dinilai dalam proses seleksi Anugerah Abyudaya ini merupakan kerja sama antara industri dan lembaga penelitian dan pengembangan dan atau perguruan tinggi,” ujar Dimyati seusai menyerahkan Anugerah Iptek dan Inovasi kategori Abyudaya kepada para pemenang dalam acara Malam Apresiasi Hakteknas di Denpasar, Bali, (27/8).
Melihat prestasi yang ditorehkan PT Zenith Allmart Precisindo, Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan apresiasinya dan berharap produk implan tulang lokal semakin bermanfaat bagi masyarakat luas.
Hammam menegaskan, implan tulang hasil inovasi BPPT yang diproduksi di dalam negeri ini merupakan jawaban atas kebutuhan dunia medis. Selama ini, bahan baku peralatan medis terpenuhi dari impor yang tentunya membutuhkan biaya besar.
“Seiring dengan kebutuhan industri, kita harus mandiri dan percaya diri, karena bahan tulang implan ini sudah berhasil kita kembangkan dengan menggunakan bahan lokal,” tegas Hammam.
Inovasi Implan tulang ‘lokal’ ini bertujuan untuk menekan biaya dalam bidang pengobatan yang berhubungan dengan hal ‘trauma’ atau kondisi yang menyebabkan patahnya tulang. Sehingga masyarakat diharapkan bisa menjangkau harga yang ditawarkan untuk tiap implan tulang.
BPPT, kata Hammam, juga selalu mengedepankan unsur Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi dalam menghasilkan tiap inovasi. “Dalam menghasilkan inovasi, BPPT selalu berfokus agar tiap inovasi memiliki TKDN tinggi, termasuk untuk implan tulang ini,” jelas Hammam.
Sehingga apa yang dilakukan BPPT sesuai dengan cita-cita pemerintah, yakni mendorong Indonesia menjadi negara yang kompetitif dan mandiri melalui ekonomi berbasis inovasi. “Hal ini sejalan dengan visi Pak Presiden Jokowi yang menginginkan agar Indonesia tumbuh menjadi negara yang kompetitif dan mandiri,” papar Hammam.
Selain PT Zenith Allmart Precisindo, inovasi lainnya dari BPPT yang berhasil memperoleh penghargaan adalah Rubber Air Bag yang telah dikomersialkan dan diproduksi oleh PT Samudera Luas Paramacitra. Mitra BPPT ini memperoleh peringkat III dalam Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 kategori Abyudaya. (red)
Comments are closed.