Jakarta, Itech- Pusat Data Intel D2 P3 di Lembah Silikon telah sukses menerapkan strategi penghematan biaya. Secara keseluruhan 56 pusat data Intel di 23 situs mengkonsumsi 92 MW, menggunakan lebih dari 280.645 Server Xeon dengan 2.128.200+ core, memiliki lebih dari 348 PB penyimpanan digital dan lebih dari 499.300 port jaringan. Pusat data terbesar Intel mengkonsumsi 31 MW dengan luas 30.000 kaki persegi.
“Ada empat fungsi utama yang menjadi persyaratan pusat data TI milik Intel yang disingkat DOME. Pertama, Design Computing: fungsi desain chip/silikon, dan HPC dan Komputasi Grid. Kedua, Office General Purpose: TI dan layanan pelanggan internal. Ketiga, Manufacturing Fab/ATM: Manufacturing Computing yang mendukung fabrikasi dan perakitan. Keempat, Enterprise: aplikasi perusahaan yang mendukung e-bisnis,” ujar Shesha Krishnapura, Intel Fellow dan IT CTO pada Acara Pelanggan Supermicro di Santa Clara, California, AS, baru-baru ini seperti dikutip dari laman Forbes.com.
Electronic Design Automation (EDA) adalah kegiatan penting dalam merancang perangkat semikonduktor canggih di Intel. Beban kerja Electronic Design Automation (EDA) adalah komputasi yang intensif dan memerlukan banyak server untuk menyelesaikan simulasi yang kompleks dengan cepat. Memperpendek siklus desain secara langsung diterjemahkan menjadi keunggulan kompetitif Go-To-Market (GTM) bagi Intel. Dengan disaggregated servers, Intel dapat mengurangi biaya operasi pusat data EDA yang sebanding sejak 2006. Operasional fisik HPC mereka adalah 60,5% lebih murah daripada penawaran cloud eksternal.
Arsitektur disaggregated servers milik Intel menggabungkan prosesor, memori dan storage (penyimpanan). Dari sekian banyak manfaat yang sedang berjalan, salah satunya adalah modul-modul di server dapat diganti dengan peralatan yang ditingkatkan tanpa harus mengganti seluruh server. Ini dapat menghemat biaya upgrade dan membuatnya lebih mudah untuk melakukan upgrade dengan lebih cepat daripada jika seluruh rak harus diisi ulang. (red)
Comments are closed.